Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan program Sertifikasi Guru dalam Jabatan melalui Penilaian Porto Folio (dimulai tahun 2006) dan Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan Melalui Jalur Pendidikan (dimulai tahun 2008), walaupun saya tidak begitu yakin benarkah program ini cukup efektif dan efisien ? Tapi ya namanya juga usaha… gak pa-pa lah…hiks…!!
Fenomena yang muncul di kota kecil seperti Pangkalan Brandan dan sekitarnya dalam menyikapi kebijaksanaan ini cukup unik. Setidaknya dimata orang awam seperti saya. Tenaga pendidik yang belum terdaftar dalam waiting list…sibuk ingin segera didaftarkan, sedangkan tenaga pendidik yang namanya sudah masuk dalam daftar waiting list, pada heboh pengen segera dipanggil, lalu yang sudah dipanggil untuk mengumpulkan porto folio dan harus menyerahkannya ke Dinas atau Depag setempat…eh… malah stress mikirin porto folio yang gak kelar-kelar and gak gitu paham nyusunnya. Yang lebih tragis lagi, yang sudah menyerahkan porto folio dan menerima hasil seleksi portofolio jadi stroke ketika harus menjalani Diklat/PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru). Walah….walah….!!
Temans, disini saya ingin membagi sedikit tips agar kita bisa terhindar dari berbagai kondisi gak nyaman seperti yang saya sebutkan di atas. Semoga tips ini dapat membantu anda.
1. Pelajari Buku Panduan.
Ada 2 Buku Panduan yang harus anda baca dan pelajari. Yang pertama Buku 3 (Pedoman Penyusunan Porto Folio) dan Buku 4 (Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Penilaian Porto Folio). Buku ini dapat anda download di www.sertifikasiguru.org. (Namanya juga buku petunjuk..dijamin tidak menyesatkan..he he he..). Selagi anda masih doyan membaca (kecuali anda ogah bacanya…ya mo bilang apa ?), Insya Allah buku itu sangat membantu.Emang sih itu buku elektronik (e-book), tapi masih bisa diprint lo, gak diprotec amat. Please dech jangan pernah bilang…. “Gak ada computer dirumah”… Rental computer beselemak peak di setiap pelosok Negara ini, termasuk Pangkalan Brandan. Bukankah “Where is the will, there is the way ?”
2. Biasakanlah Mendokumentasikan File-file Penting Anda.
Seorang tenaga pendidik harus mampu mendokumentasikan file-file penting pribadinya. Susunlah file-file tersebut secara berurutan menurut jenis kegiatan dan tahun pelaksanaannya. Terserah anda apakah ingin menyusun dari yang terbaru sampai yang terlama atau kebalikannya. Lakukanlah yang nyaman menurut cara kerja anda dan tentu saja tidak memusingkan anda jika mencarinya.
3. Identifikasi 10 Komponen Porto Folio
Ketika anda menyusun porto folio ada 10 komponen yang harus anda lengkapi, yaitu:
1. Kualifikasi Akademik
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Pengalaman Mengajar
4. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
5. Penilaian dari Atasan dan Pengawas
6. Prestasi Akademik
7. Karya Pengembangan Profesi
8. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
9. Pengalaman Organisasi
10. Penghargaan Yang Relevan dengan Bidang Pendidikan
Di sini tidak saya uraikan satu persatu….sengaja…supaya anda mau membaca buku petunjuk yang saya sebutkan pada point 1… he he he….
Identifikasilah bukti pisik yang anda miliki sesuai sepuluh komponen tersebut. Kemudian susun menurut jenisnya/komponennya (kasi pembatas menurut nomor urut komponen). Jangan lupa untuk komponen no 2 dan 8 lampirkan yang asli juga. Ya kebijaksanaan ini diambil pemerintah akibat dari banyaknya kecurangan yang dilakukan tenaga pendidik yang disertifikasi pada tahun 2006 dan 2007. Hiks…hiks….hiks….fenomena yang sungguh mengenaskan temans….
4. Lengkapi (isi) Format Porto Folio.
Isilah format Porto Folio sesuai bukti pisik yang anda miliki. Jika bukti pisik telah disusun dengan rapi menurut nomor urut komponennya, maka nyamanlah memasukkan datanya ke format porto folio. Jika masih bingung, buka dan pelajari lagi buku petunjuk.
Tapi ingat…. Isilah format porto folio setelah anda benar-benar dipanggil pihak terkait (Dinas atau Depag setempat) untuk menjalani proses sertifikasi. Karena di Negara ini setiap menit bahkan detik ‘aturan main’ dapat berubah.
5. Please….be honest….!!
Nah ini neh yang rada repot. Tapi disinilah puncak uji nyali itu temans. Haruskah kita menggadaikan kejujuran hanya karena iming-iming ‘tunjangan professi’ ? Melengkapi bukti pisik apa adanya membuat hidup lebih tentram dari pada ‘merekayasa’ semua itu. Ya isilah porto folio dengan data sejujur-jujurnya. Ingat kata Opick dalam salah satu dendangnya……”Tak Ada Dusta Diri yang Tak Terhakimi…” Aih..aih..aih…..hidup gak Cuma sekali lo… Ada kehidupan hakiki setelah kehidupan di dunia ini. (Wow…serius bo’….)
6. Gak Perlu Phobia dengan PLPG.
PLPG/Diklat bukanlah sesuatu yang menakutkan. Diklat/PLPG is the same with back to school. So what gitu loh ? Anda dapat mempersiapkan diri dari sekarang dengan menjalankan tugas sesuai prosedur yang sebenar-benarnya. Try to be better step by step and day by day. Jangan pernah merasa lelah mempelajari management pembelajaran. Memang sungguh beruntung orang yang menemukan keasyikan dalam belajar. (dan ‘rasa’ ini gak bisa dibeli lo, gak kayak rasa strawberry… he he he…)
7. Gunakan Prinsip 3M
Gak perlu pusing harus memulai dari mana. Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang terkecil dan mulai sekarang juga. Don’t wait tomorrow….
8. Jangan Lupa Do’a
Ini mungkin yang sering terlupakan. Berdoalah kepada Yang Maha Kuasa supaya kita diberi kemudahan untuk menyelesaikan segala pekerjaan. Ingatlah: Inna ma’al ‘usri yusro. (Q.S. 94;6)
Alhamdulillah…semua tips yang saya sebutkan di atas sudah saya jalani. Seperti kata Rasulullah….. “Ibda’ bi nafsih….” Ya mulailah dari diri sendiri.
Kepada seluruh tenaga pendidik dimanapun anda berada:
Bekerja Keras
Bekerja Tangkas
Bekerja Cerdas…dan…
Bekerja Ikhlas…
(yang terakhir yang rada suse kali ye ? Tapi bukan berarti gak mungkin kan ? He he he…)
Ahaaa.... akhirnya tercapai juga cita-cita mulia mu Bu.... terus menulis dan berbagi sampai akhir hayat... merdeka..! hi..hi..hi..
BalasHapusG' cm ampe akhr hayat bung. Klo perlu ampe tetes darah terakhir. Spy lbh mantaf MERDEKA-nya. He...3x
BalasHapus