MOHON MAAF, PELAWISELATAN DOT BLOG SPOT DOT COM SEDANG DALAM PROSES RENOVASI. HARAP MAKLUM UNTUK KETIDAKNYAMANAN TAMIPLAN. Semoga Content Sharing Is Fun Memberikan Kontribusi Positif Bagi Pengunjungnya. Semua Artikel, Makalah yang Ada Dalam Blog Ini Hanyalah Sebagai Referensi dan Copast tanpa menyebutkan Sumber-nya Adalah Salah Satu Bentuk Pelecehan Intelektual. Terimakasih Untuk Kunjungan Sahabat

21 Oktober 2009

Wise Words of The Day


Kunci dari sebuah disiplin adalah rasa dicintai dan diterima.
Dengan adanya perasaan tersebut maka disiplin sekeras apapun akan dimaknai dengan positif.
Dan demikian pula sebaliknya tanpa adanya perasaan dicintai dan diterima
Maka disiplin seringan apapun akan dimaknai negatif.
www.sekolahorangtua.com

What do you think about this guys….?? Any comment…??

Selengkapnya...

17 Oktober 2009

PTK...(Part 2)


Mengapa Guru perlu ber-PTK?

Ada beberapa alas an yang menyebabkan guru perlu ber-PTK. Antara lain:

1. Hasil penelitian pendidikan saat ini tidak selamanya bisa dimanfaatkan oleh guru untuk melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran. Sebab penelitian-penelitian pendidikan yang sering dilakukan itu tidak dilakukan oleh guru, tetapi lebih banyak dilakukan oleh para peneliti yang berasal dari luar guru seperti para pakar pendidikan dari perguruan tinggi pendidikan/LPTK, pengamat pendidikan, dan sebagainya. Akibatnya, guru, kelas, dan sekolah menjadi objek penelitian.

2. Ketidaksesuaian paradigm penelitian yang digunakan para peneliti dengan guru dalam membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan. Sebagaimana dikemukakan Athur Bolster yang dikutip Hopkins (1993) bahwa pengaruh penelitian tentang mengajar terhadap praktik pembelajaran sangat kecil karena asumsi atau titik tolak tentang mengajar yang digunakan para peneliti berbeda asumsi atau titik tolak yang digunakan para guru. Akibatnya, kesimpulan resmi yang dihasilkan oleh berbagai penelitian tersebut kurang relevan dengan kebutuhan para guru yang mengajar di kelas (Wardani, 2002)

3. Guru dalam melakukan penelitian bisa dilakukan sambil melaksanakan proses pembelajaran, atau dalam melakukan proses pembelajaran guru bisa melakukan penelitian. Dengan kata lain, guru melaksanakan penelitian sambil bertindak, atau bertindak sambil melaksanakan penelitian. Jadi dengan melakukan satu kegiatan, guru bisa mendapatkan dua hasil yaitu penelitian dan proses pembelajaran, atau proses pembelajaran dan penelitian. Dua kegiatan ini dapat dilakukan secara bersamaan.

4. PTK akan berhasil dengan baik jika dilakukan oleh peneliti yang trampil dalam proses pembelajaran, dan itu adalah guru.

Tujuan PTK.

Menurut Sukardi (2004: 212), beberapa manfaat PTK ialah:
1. Merupakan salah satu cara strategis guna memperbaiki layanan maupun hasil kerja dalam lembaga pendidikan.

2. Mengembangkan rencana tindakan guna meningkatkan apa yang telah dilakukan sekarang.

3. Mewujudkan proses penelitian yang mempunyai manfaat ganda baik bagi peneliti yang dalam hal ini peneliti memperoleh informasi yang berkaitan dengan permasalahan, maupun pihak subyek yang diteliti dalam mendapatkan manfaat langsung dari adanya tindakan nyata.

4. Tercapainya konteks pembelajaran dari pihak yang terlibat, yaitu peneliti dan subyek yang diteliti.

5. Timbulnya budaya meneliti yang terkait dengan prinsip sambil bekerja (mengajar) dapat melakukan penelitian di bidang pendidikan yang ditekuninya.

6. Timbulnya kesadaran pada subyek yang diteliti sebagai akibat adanya tindakan nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

7. Diperolehnya pengalaman nyata yang berkaitan erat dengan usaha peningkatan kualitas secara professional maupun akademik.

Manfaat PTK.

1. Manfaat Bagi Guru.

- PTK mampu memperbaiki proses pembelajaran yang dikelolanya.
- PTK mampu mengembangkan guru secara professional. Sebagai pekerja professional guru dituntut mampu mengembangkan diri dari kondisi pemula (novice) menuju kondisi ahli (expert) atau menurut Riel (1998) dari entry ke mentor sampai master teacher.
- PTK mampu membuat guru lebih percaya diri. Konsekuensi dari perkembangan guru secara professional adalah kepercayaan diri.
- PTK mampu memberikan kesempatan bagi guru untuk berperan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilannya sendiri.

2. Manfaat Bagi Siswa.

PTK mampu meningkatkan proses pembelajaran untuk kepentingan peningkatan hasil belajar siswa.

3. Manfaat Bagi Sekolah/Lembaga

- Sekolah yang memiliki guru mampu mengembangkan diri melalui PTK mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang dengan pesat, sebab berbagai kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran akan ditanggulangi dengan segera oleh guru-guru melalui PTK. Dengan demikian perbaikan-perbaikan bisa dilakukan baik dari sisi konsep maupun kesulitan dalam mengajar.

- PTK yang dilakukan oleh guru dapat dikembangkan ke dalam skala yang lebih besar yaitu untuk kepentingan pengelolaan sekolah. Dengan terbiasanya guru melakukan PTK maka akan terjalin hubungan kolegial yang sehat yang berdasar pada rasa saling membantu dan saling membutuhkan, sehingga terjalin iklim kerja sama yang kondusif.

- Dengan semakin seringnya PTK dilakukan oleh guru-guru di suatu sekolah, maka akan menghasilkan berbagai teknik pembelajaran di sekolah yang bersangkutan. Dengan demikian sekolah tersebut memiliki kesempatan yang cukup luas untuk menyebarluaskan teknik-teknik pembelajaran ke sekolah lain.

- PTK memberikan sumbangan positif bagi sekolah. Sekolah yang memiliki guru yang mampu melakukan PTK maka sekolah tersebut akan lebih professional sehingga kepercayaan diri sekolah tersebut menjadi lebih besar.

Selengkapnya...

9 Oktober 2009

PTK Sebagai Salah Satu Pengembangan Profesi Guru


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) akhir-akhir ini begitu sering di bicarakan dikalangan pendidik. Apalagi para pendidik di daerah. Hal ini seiring dengan dijalankannya program Sertifikasi Guru. Tetapi masih banyak pendidik di daerah (khususnya daerah-daerah di Kabupaten saya, yaitu Kabupaten Langkat) terutama yang bertugas di sekoalah/madrasah swasta yang begitu asing dengan istilah PTK. Jika kita menawarkan mereka untuk mengikuti workshop PTK, sering disambut dengan komentar:…”PTK itu apa sih?”…

Sesungguhnya penelitian secara umum telah banyak digunakan di berbagai bidang kehidupan. Di bidang Industri misalnya, penelitian tindakan telah lama digunakan untuk peningkatan mutu dan untuk mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan kerja yang ada. Kemudian di bidang olah raga juga telah lama digunakan terutama dalam hal peningkatan prestasi atlit. Demikian juga di bidang pertanian, peternakan, kedokteran, dan sebagainya telah lama menggunakannya.
Sedang di bidang pendidikan, action research baru populer di awal tahun 90-an. Beberapa ahli memperkenalkannya melalui Classroom Action Research/CAR atau Penelitian Tindakan Kelas/PTK.
Di Indonesia, Penelitian Tindakan Kelas ini baru populer di penghujung tahun 90-an, dan disosialisasikan secara massal kepada praktisi pendidikan terutama para guru di awal tahun 2000-an. Saat ini setiap guru yang melakukan penelitian untuk pengembangan profesi harus jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). (Wakhid Akhdinirwanto, 2009)
Ada lima macam kegiatan Guru yang termasuk kegiatan Pengembangan Profesi, yaitu:
1. Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang pendidikan
2. Menemukan Teknologi Tepat Guna di bidang Pendidikan
3. Membuat alat pelajaran/peraga atau alat bimbingan
4. Menciptakan karya seni
5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum

Beberapa karya tulis ilmiah yang dapat dibuat guru adalah:
1. Karya tulis ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survai, dan atau evaluasi di bidang pendidikan.
2. Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan.
3. Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan dan kebudayaan yang disebarluaskan melalui media massa.
4. Prasaran yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah.
5. Buku pelajaran atau modul.
6. Diktat pelajaran
7. Karya penerjemahan buku pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan.

Akan tetapi semua karya itu harus mengacu kepada beberapa criteria. Kriteria tersebut termaktub dalam kata “APIK”, maksudnya:

A : Asli: karya asli penyusun, bukan plagiat, jiplakan atau disusun dengan tidak jujur.

P : Perlu: permasalahan memang perlu, mempunyai manfaat, tidak mengada-ada.

I : Ilmiah: penelitian dilakukan sesuai kaidah kebenaran ilmiah.

K : Konsisten: sesuai dengan bidang keilmuan Guru.

Kembali kepada topik kita tentang PTK.
PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar meningkat.

Dengan kata lain secara sederhana dapat dinyatakan bahwa PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Tentu saja fokus PTK adalah pada siswa atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas.

Tidak dapat kita pungkiri, dalam proses belajar mengajar sehari-hari cukup banyak permasalahan. Lantas masalah apa sajakah yang dapat di kaji dalam PTK? Hal-hal berikut ini dapat dijadikan pertimbangan:

1. Berasal dari kondisi nyata di lapangan.
2. Benar-benar mendesak untuk dilaksanakan.
3. Menunjukkan harapan (berpotensi) untuk dapat diselesaikan
4. Penyelesaiannya merupakan perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran
5. Cakupan masalah untuk PTK cukup luas, diantaranya:
- Masalah belajar siswa di sekolah seperti permasalahan belajar di kelas, kesalahan pembelajaran, miskonsepsi, mis-strategi, dan peningkatan hasil belajar siswa.
- Pengembangan profesionalisme Guru dalam peningkatan mutu perancangan, pelaksanaan dan evaluasi program pengajaran.
- Pengelolaan dan pengendalian, misalnya pengenalan teknik modifikasi perilaku, teknik memotivasi, dan teknik pengembangan potensi diri.
- Desain dan strategi pembelajaran di kelas, misalnya pengelolaan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi metode pembelajaran, atau interaksi di dalam kelas, partisipasi orangtua dalam proses belajar siswa.
- Penanaman dan pengembangan sikap serta nilai-nilai, misalnya pengembangan pola berpikir ilmiah dalam diri siswa.
- Pengembangan pribadi siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya (termasuk dalam tema ini antara lain: peningkatan kemandirian dan tanggungjawab peserta didik, peningkatan keefektifan hubungan antara pendidik- siswa dan orangtua dalam PBM, peningkatan konsep diri peserta didik).
- Alat bantu, media dan sumber belajar. Termasuk dalam tema ini, antara lain masalah penggunaan media, perpustakan, sumber belajar di dalam/di luar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat.
- Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen asesmen berbasis kompetensi).
- Masalah kurikulum, misalnya implementasi kurikulum, interaksi guru-siswa, siswa-materi ajar, siswa-lingkungan belajar, urutan penyajian materi pokok.

(bersambung…)

Referensi:
1. Pedoman Penilaian Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan, Depdikbud, 1997
2. Drs. R. Wakhid Akhdinirwanto, M.Sc, Cara Mudah Mengembangkan Profesi Guru, Agupena dan Sabda Media, Yogyakarta, 2009
3. www.ardhana12.wordpress.com
4. www.omtion.blogspot.com

Selengkapnya...