MOHON MAAF, PELAWISELATAN DOT BLOG SPOT DOT COM SEDANG DALAM PROSES RENOVASI. HARAP MAKLUM UNTUK KETIDAKNYAMANAN TAMIPLAN. Semoga Content Sharing Is Fun Memberikan Kontribusi Positif Bagi Pengunjungnya. Semua Artikel, Makalah yang Ada Dalam Blog Ini Hanyalah Sebagai Referensi dan Copast tanpa menyebutkan Sumber-nya Adalah Salah Satu Bentuk Pelecehan Intelektual. Terimakasih Untuk Kunjungan Sahabat

21 Februari 2010

Menteladani Metode Pendidikan Rasulullah SAW (Part Two)

Memberikan Hadiah Untuk Meningkatkan Motivasi

Setiap orang tentu akan merasa berarti dan melonjak semangatnya jika segala upayanya dihargai. Begitu juga dengan anak didik. Tentu belum hilang dibenak kita ketika kita masih berstatus murid. Bagaimana berbunganya hati ketika mendapat penghargaan dari Bapak/Ibu guru kita. Jangankan penghargaan, dipuji saja sudah sumringah. Tanpa kita pernah mengkaji-kaji harganya. Bagi kita pemberian/penghargaan itu lebih berharga dari apapun.

Para pendidik muslim hendaknya memberikan imbalan/penghargaan kepada siswa yang bersungguh-sungguh dan berprestasi dengan berbagai hadiah dan pemberian yang islami. Tentu saja pemberian tersebut dapat bermanfaat bagi mereka dengan seijin Allah (manfaat dunia akhirat)

Selain sebagai hadiah, pemberian itu juga dapat berdampak positif, misalnya hubungan menjadi lebih erat karena ada rasa saling menyayangi dan mengasihi karena Allah, serta dapat menghilangkan penyakit-penyakit hati.

Dalam sebuah hadits-nya yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah telah bersabda:

“Salinglah memberikan hadiah di antara sesama kalian sebab hadiah dapat menghilangkan kedengkian dan dendamnya hati”.

Jika seorang guru melihat ada siswanya yang komitmen terhadap Islam dan ia juga seorang siswa yang tekun belajar, maka tidak ada salahnya untuk memuji dan memberinya hadiah di depan teman-temannya. Hal ini bertujuan agar teman-temannya yang lain terdorong ingin mengikuti langkah siswa tersebut (Fastabiqul Khairat)

Allah SWT berfirman:

“…Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.”
(Q.S 83; 26)


Nilai-nilai Pembelajaran dari Sejarah Rasulullah SAW

A. Menggembalakan Kambing

Pada usia lima tahun, Rasulullah mempunyai tugas untuk menggembala kambing. Menggembala kambing adalah profesi para Nabi dan Rasul. Nabi Ibrahim a.s, Nabi Musa, a.s dan Nabi Muhammad SAW adalah penggembala kambing.
Menggembala kambin yang dilakukan para Nabi sebelum diberi tugas risalah bukanlah suatu kebetulan, melainkan sebuah scenario Allah yang harus dilakoni para Nabi. Kendati profesi tersebut tidak membutuhkan kecerdasan dan ketrampilan memimpin seperti layaknya memimpin umat atau bangsa, profesi tersebut menjadi keharusan dalam sejarah perjalanan hidup para Nabi karena beberapa hikmah Illahiah berikut:

1. Menggembala kambing adalah suatu fase pendidikan kejiwaan yang harus dilalui oleh para Nabi, agar dapat menyampaikan dakwahnya kepada seluruh manusia dengan santun.

2. Ketika calon Nabi keluar menggembalakan kambingnya di padang rumput, ia berhadapan langsung dengan alam raya yang luas. Ia dengan leluasa dapat memperhatikan langit dan bintang, menyaksikan pergantian siang dan malam, merenungi gerak alam, kehidupan dan manusia. Dari proses perenungan ini terbentuklah aqidah di dalam dirinya. Secara prikis ia siap menerima risalah ilahiah.

Dengan demikian, menggembalakan kambing adalah suatu fase pendidikan ideology, disamping pendidikan psikologi bagi para Nabi sebelum menerima risalah ilahiah

B. Berdagang ke Bushra.

Momen ini merupakan tarbiyah ilahiyah yang menuntun beliau memahami wawasan dan cakrawala luas tentang kondisi masyarakat yang serba plural. Saat itu kota Bushra adalah pusat perdagangan di bawah kekuasaan kekaisaran Romawi. Pelajaran yang beliau dapatkan adalah Allah memberikan pengalaman hidup di Negara asing. Pengalaman hidup ini dapat dibandingkan dengan adat, tradisi, dan keadaan social dengan lingkungan tanah airnya sendiri. Beliau dapat mengetahui ilmu berdagang dan berbisnis yang menguntungkan, mempelajari watak dan prilaku masyarakat Negara asing beserta adat istiadatnya. Tarbiyah ilahiyah inilah yang mewujudkan sikap afektif beliau dalam memahami sikap sosial positif dengan orang lain.

Yang terpenting dari pengalaman tersebut adalah ketika beliau diangkat menjadi Nabi, maka beliau menetahui kondisi masyarakat yang harus digarap sebagai sasaran dakwahnya. Dengan pengalaman tersebut seakan-akan Allah menunjukkan beginilah kondisi masyarakat dunia yang sebenarnya, pelajari mereka, dan carilah cara yang tepat untuk mengajak mereka pada Islam kelak. Oleh karena itu, ketika diutus menjadi Nabi, beliau sudah mengetahui kondisi masyarakat, terutama akidahnya. Apalagi Bushra pada waktu itu menjadi dareah jajahan Romawi yang beragama Nasrani. Hal ini bisa menjadi PR beliau saat itu, bagaimana seharusnya beliau menghadapi orang Nasrani, Yahudi dan para penyembah berhala.

C. Ikut Perang Fijar Pada Usia 14 Tahun

Perang Fijar adalah peperangan antara Suku Quraish dan Suku Qais ‘Ailan. Beliau ikut membantu mempersiapkan alat-alat perang kawan-kawannya. Perang ini merupakan upaya untuk mempertahankan kesucian bulan-bulan haram (Dzulqa’idah, Dzulhijah, Muharram dan Rajab) dan Tanah Suci Makkah yang berlangsung selama empat tahun.
Tarbiyah ilahiyah yang beliau peroleh adalah tentang pentingnya pendidikan psikomotorik, yaitu kemampuan menggunakan potensi fisik, tenaga, ketangkasan dan keberanian dalam menghadapi kondisi yang keras dan penuh tantangan. Dalam perang ini Allah mengajari beliau bagaimana menggunakan fisiknya untuk bisa lepas dari kondisi yang mendesak dan berbahaya. Ketrampilan dan ketangkasan beliau diuji dalam menghadapi musuh. Seakan-akan Allah mengajarkan untuk selalu menjadi seorang yang pemberani dalam menghadapi manusia, jangan berputus asa, selalu berjuang dan tabah dan menggunakan potensi fisik untuk hal-hal yang positif

Wallahu’alam bishawab

Referensi:

1. Dr. Abu Bakar Ahmad As Sayyid, Kepada Para Pendidik Muslim, Gema Insani Press, 1996

2. Nasiruddin, Cerdas Ala Rasulullah, A+Plus,2009
Selengkapnya...

19 Februari 2010

Prediksi Soal UN SMP 2010 dan Silabus Plus RPP PAI

Hasrat hati ingin meneruskan artikel Menteladani Metode Pendidikan Rasulullah SAW, akan tetapi apa lah daya begitu banyak request dari teman-teman dan para Laskar Pelangi untuk sharing Prediksi Soal UN 2010 serta Silabus and RPP PAI. Maka berlakukah skala prioritas (taelah....)

Ya sekedar membantu yang merasa rada repot searching by googling.

Silahkan akses link-link berikut ini. Ini adalah link-link dari member milist KGI.

1. Prediksi Soal UN SMP/MTs 2010
2. Silabus dan RPP Fiqih, Al Qur'an Hadits dan Bahasa Arab

Semoga Bermanfaat.
Selengkapnya...

15 Februari 2010

Menteladani Metode Pendidikan Rasulullah SAW


Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok pemimpin dengan multi talenta. Baginda Rasul bukan hanya seorang pemimpin (kepala negara), tetapi juga seorang panglima perang, pedagang (ekonom), Psikolog, dan seorang pendidik (guru). Selaku seorang pendidik Rasulullah SAW telah membuktikan keprofesionalan-nya dalam mendidik para sahabat dan generasi Muslim. Kesungguhan Rasulullah SAW dalam mendidik para sahabat, terurai dalam salah satu sunnahnya, yaitu pada hadits berikut ini: “Tidaklah dikatakan kuat atau gagah orang yang cepat naik darah ketika marah, tapi yang dikatakan kuat adalah orang yang dapat mengendalikan nafsunya ketika marah.”

Di kalangan bangsa Arab pernyataan ini benar-benar merupakan sesuatu yang baru, karena ‘cepat naik darah’ ketika marah justru merupakan slogan mereka, seperti terungkap dalam syair Amr bin Kaltsum berikut ini:

“Ingatlah…,janganlah sekali-kali menganggap remeh kepada kami,
Maka kami akan menganggapnya remeh melebihi orang-orang Jahiliyah.”

Selaku pendidik muslim sudah sepatutnya dan semestinya kita menteladani metode-metode pendidikan yang diterapkan Rasulullah SAW.

Pada dasarnya tidak ada metode mengajar yang sempurna. Setiap metode memiliki nilai plus dan minus sendiri-sendiri. Oleh sebab itu guru yang professional dan kreatif ia akan memilah dan memilih metode mengajar yang paling tepat setelah menentukan tujuan pembelajaran dan indikator dari kompetensi yang akan dicapai.

Ada beberapa metode mengajar yang dipandang representatif dan dominan yang digunakan oleh Rasulullah untuk meningkatkan potensi anak didik. Metode-metode tersebut antara lain:

1. Membawakan Kisah yang Mengandung Pelajaran

Kisah dapat memainkan peran penting dalam menarik perhatian, kesadaran pikiran dan akal anak (menanamkan motivasi). Rasul biasa membawakan kisah di hadapan para sahabat, yang muda maupun yang tua. Tujuannya adalah untuk mengambil pelajaran oleh orang-orang sekarang dan yang akan datang.

Yang patut dicatat adalah bahwa kisah-kisah yang disampaikan oleh Nabi itu bersandar pada fakta riil yang pernah terjadi di masa lalu. Jauh dari kurafat dan mitos dongeng.

Firman Allah:

“Semua kisah tentang Rasul-rasul itu, Kami ceritakan kepadamu untuk meneguhkan hatimu dengannya. Dan dalam surah ini telah datang kepadamu kebenaran dan pengajaran serta peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S 11:120)

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (Q.S 12:111)

Sebuah cerita memiliki pengaruh terhadap pendidikan, sosiologi dan keilmuan secara mendalam pada diri (jiwa) pendengarnya dan penontonnya. Pengaruh ini berkolerasi dengan berbagai elemen maupun sumber secara terpadu dan terpisah dalam tiga sumber dasar yang signifikan, yaitu sumber psikologi, sumber imajinasi dan sumber rasio kedewasaan.

2. Memberi Bimbingan dan Uraian Langsung (Ceramah)

Berbicara langsung kepada anak tanpa basa-basi, menjelaskan hakikat-hakikat kepadanya dan menyampaikan informasi-informasi pengetahuan dan pemikiran, akan menjadikan anak mudah sekali menerima pesan yang disampaikan kepadanya. Rasulullah selalu menanamkan kaidah-kaidah ideologis yang mendasar kepada anak. Perhatikan kata-kata yang diajarkan Rasul berikut ini:

“Jagalah Allah niscaya Ia juga akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya ada di hadapanmu. Apabila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Allah. Jika engkau memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, andaikan saja umat seluruhnya berkumpul untuk memberikan kemanfaatan kepadamu, mereka tidak akan bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan, andaikan saja mereka bersatu untuk menimpakan kemudaratan terhadapmu, mereka tidak akan bisa memberikan kemudaratan itu terhadapmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembar catatan telah kering.”

Rasul selalu mengawali pembicaraan dengan anak dengan kata “Nak!” atau ya bunayya (wahai anakku saying). Hal ini membangkitkan perhatian dan membuat anak merasa mendapat perhatian dari orang lain.

3. Berkomunikasi Sesuai Kemampuan Rasio Anak.

Setiap manusia memiliki keterbatasan yang tidak bisa dilampauinya. Begitu juga dengan seorang anak. Akal dan pikirannya masih dalam tahap perkembangan dan perluasan. Pengetahuan kedua orang tua dan para pendidik mengenai tingkat perkembangan anak-anak akan memudahkan bagi mereka untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi anak. Sebab mereka mengetahui kata-kata seperti apa yang digunakan, dan gagasan yang bagaimana yang mesti mereka sampaikan.

4. Dialog (Hiwar) Qurani dan Nabawi

Dialog (hiwar) adalah percakapan silih berganti antara dua pihak atau lebih mengenai suatu topic, dan dengan sengaja diarahkan kepada satu tujuan yang dikehendaki (dalam hal ini oleh guru). Metode ini pada jaman sekarang disebut Metode Diskusi.

5. Metode Pengalaman Praktik Langsung (Metode Demonstrasi)

Melatih indra anak akan menghasilkan pengetahuan dan ilmu. Ketika ia mulai tumbuh dan bisa memfungsikan kedua tangannya untuk melakukan suatu pekerjaan, maka ketika itu pula akalnya mulai berfungsi sebagaimana mestinya. Setelah itu, ia akan melihat bagaimana ia akan melatih indranya serta menyiapkan dirinya untuk melakukan sesuatu. Demikianlah ia menekuni suatu pekerjaan dan akan melakukannya secara baik setahap demi setahap.

Rasulullah pernah melihat seorang anak yang sedang menguliti kambing namun salah dalam mengerjakannya. Lalu Rasulullah menyingsingkan lengan bajunya dan mulai menguliti kambing dihadapannya. Ia pun memperhatikan bagaimana Rasulullah menguliti kambing. Ia memfungsikan akal dan memusatkan perhatiannya pada pengajaran yang diberikan Rasulullah.
Melalui penglaman nyata dan praktis seperti ini, wawasan dan pengetahuan anak akan terbuka luas. Jangan harap anak menjadi kreatif jika dirinya tidak pernah bersosialisasi dengan orang lain. Berinteraksi dengan lingkungan memudahkan anak mendapatkan gambaran tentang bagaimana seharusnya dirinya berbuat dan bersikap.

Inilah kaidah-kaidah yang termuat dalam Contextual Teaching and Learning (CTL)

Bersambung…

Referensi:

1. Najib Khalid al-'Am, Mendidik Cara Nabi SAW, Pustaka Hidayah, 1990
2. Nasiruddin, Cerdas Ala Rasulullah, A+Plus Books, 2009

Selengkapnya...

8 Februari 2010

'Warisan' dari Aan: Tag About Your Self


Dunia maya memang nyaris tak berbatas. Segala sesuatu tumpah ruah di sana. Kedinamisannya terkadang membuat diri tercengang. Mulai dari informasi jitu hingga berbagai kasus muncul kepermukaan. Seperti kasus Prita Mulia Sari yang harus berurusan dengan meja hijau hanya gara-gara curhat lewat email. Kasus Luna Maya yang berawal dari ‘coretan’-nya mengungkapkan kekecewaannya di Twitter. Dan sebagai-sebagainya.

Tetapi dalam hal ini bukan kasus-kasus itu yang ingin saya sharing teman. Melainkan suatu trend yang begitu marak muncul akhir-akhir ini. Apakah itu lewat Facebook ataupun Weblog. Mungkin teman juga kebagian wabah tersebut, yaitu mewabahnya Tag. Apa itu Tag? Tidak perlu lah diuraikan lagi. Toh ada Om Google and Mas Wikipedia. He he he…..

Begitu juga saya. Beberapa hari yang lalu, lihat-lihat blog sendiri, eh ada pesan dari si Aan. “Mbak ada tag di…..dst”. begitu di klik link dimaksud, ternyata “Tag About Your Self…!!”
Walah blogger satu ini. Ayak-ayak wae idenya. Begaya kasi ‘warisan’ segala. Tapi gak pa-pa lah. Dengan senang hati plus bernuansa narcis ‘warisan’ digarap. Siapa atut..!!

OK… Let’s start…!!

1. Where is your cell phone ?
There’s no special place. Kadang di atas rak buku, kadang di saku baju, kadang di saku tas. Pernah juga ding kecarian (ini tulisan bener gak sih menurut EYD ?), setelah di-call dengan HP si Mbakyu….. eh ternyata di dalam sarung bantal. Nah lo…..???

2. Relationship.
Everybody who takes me as I am. Ya selagi bisa terima diriku apa adanya, bukan ada apanya....hayyyuuukkk.

3. Your Hair ?
Lihat aja sendiri. Toh tampang terpampang di blog ini. Cari sendiri ya, yang mana rambutnya.

4. Work ?
Still Partikelir. Yang penting jiwa merdeka. Alaaaah…idealis.com

5. Your Sister ?
Ada 4. Rupa-rupa warnanya. Eh maksudnya karakternya.

6. Your Favorit Thing ?
Mengeja lembaran-lembaran yang ada hurufnya. Konon kata orang namanya BACA BUKU.

7. Your dream last night ?
Hmmm….so sweet, saking sweet-nya gak bisa bobok ampek subuh. Yeee..mau tau aja…!

8. Your favorit drink.
Aqua and the gang.

9. Your dream car ?
Apa ya? Limocyn (haiyaaa bener gak ne tulisannya…) seperti punya almarhum Jaco kali ye. Yang didalemnya ada perpustakaannya. Wuiiihhhh…’ntahlah…!!

10. Your Shoes
Apa saja asalkan bisa buat kaki nyaman melangkah and tidak merasakan panasnya aspal. So merk no problem lah. (Emang ada merk no problem ?)

11. Your fear?
Murka sang Khalik

12. What do you want to be in 10 years ?
Be a patient teacher. Aiiihhhh…dah sering diprotes untuk yang satu ini. He he he.

13. Who did you hang out with last night?
Wow saya lebih sering hang in dari pada hang out. So what must I say?

14. What are you not good at?
Baca Kitab Kuning. Hu hu hu, masih teringat bagaimana seorang teman menertawakan diriku yang melongo membuka Kitab Bulughul Maram (jika tulisannya salah mohon koreksi ya) ketika diajaknya belikitab. Duh serasa jadi orang buta jika sudah berhadapan dengan Kitab Kuning.

15. One of your wish list item ?
Pengen eksis menjadi pemburu JASA TANPA TANDA yang berkarakter kuat. Wei…karakter itu apa sih? Gak sengaja itu terketik, males delete-nya. Gak pa-pa lah ya.

16. Where you grew up?
Klik About Me aja ya. Itu tu menu warna merah di atas, disebelah kanan Home. Nemu kan?

17. Last thing you did?
Ya posting ni ‘warisan’

18. What are you wearing?
Hmm…yang pasti bukan yang serba minimalis lah.

19. Your computer?
My lovely Lappy. Lappy itu sebutan dari seorang teman untuk komputerku. Karena enjoy dengan nama itu jadi lupa dengan merk-nya.

20. Your pet?
Ada 2 ekor, Si Blondy and Bundel. Tapi lebih sering si Emak yang kasi makan. Bukan diriku yang males (nge-les.com), tapi jika mereka nungguin diriku pulang, bisa mati kelaperan. He he he.

21. Your Life.
Hmmm….My life is still alive.

22. Missing (hilang)
Duuhhh….sepertinya bentar lagi bakal kehilangan seorang teman. Karena dia harus mengemban tugas di luar Sumatera Utara. Teman satu ini yang selalu menyebut diriku ‘egois’, kemudian setelah itu dia akan sebutin sifat jelekku satu persatu setiap ketemu. Alahmak….!! Siapa lagi yang ikhlas cela diriku ya?

23. What are you thinking right now?
Bagaimana menggarap ‘warisan’ ini as soon as possible, karena PR laen sudah tereak-tereak tu ! Duuhhh Aan tega deh elu…!!

24. Your car.
Wim Cycle. Itu merk car terbaru. Bingung ? Yak, anda bingung kami bangga.

25. Your Kitchen ?
Seminggu hanya dua kali dikunjungi. Yang 5 hari lagi….just passing by. Gak ladies banget ya..!

26. Your favorit color ?
White and Blue. Eh katanya sih Biru itu setia lo. Ho ho ho..!

27. Last time you laugh ?
Waduh kapan ya tepatnya? Akhir-akhir ini sering ketawa ‘mulu sih. Nyaris sinting memang. Tapi yang ditertawakan diri sendiri lo. Selama garap ‘warisan’ ini juga ketawa terus. Hi hi hi.

28. Last time you cried ?
Tadi pagi di dapur. Waktu ngupas bawang plus giling bumbu. Hare gene masih giling bumbu ? Aih..manual banget ya..!! Ciaannn deh..!!
Tapi kalo yang NYARIS NANGIS ada sih, kira-kira dua bulan yang lalu. Ketika seorang teman mengabari diriku by SMS bahwa ia kecelakaan. Ditabrak dari belakang. Ketika di call, duh suaranya lemah banget. Biasanya ketawa ceria, waktu itu nyaris tiada daya. Apalagi saya gak bisa melakukan apa-apa. Tapi NYARIS lo, so nangisnya ya gak jadi. Hi hi hi… Walah cemana sih ini kisah sedih kok masih di barengi hi hi hi. Gak matching banget

29. Love ?
Ho ho ho….kalo yang ini posisi puncak masih Cinta Allah dan Rasul-Nya.Selebihnya selalu dibagi-bagi. Habisnya beraneka warna sih. Universal gicu loh !. Bukankah Sharing is Fun?

30. So who wants to share their ONEs? How about ?
Sharing is Fun. Narcis will never dies..!

31. Person elected to the Tag
(tag ini saya wariskan kepada)
Asep-Bogor, Rae-Zen(jika berkenan), Beranda Brandan, Anak Susu, Aishalife line, Arum Sekartaji, Gubuk Blekenyek, Yan Hara Patia, Serba Blog

Menurut yang mewariskan Tag ini ke saya (duh warisan turun temurun nih) aturan mainnya adalah:

1. Isikan daftar pertanyaan seperti di atas, jawabannya sesuaikan dengan fakta yang ada. Pokoke fill with your own words lah. Don’t look at your friend’s paper. Ok ?

2. Kepada sahabat yang namanya tidak tercantum di atas jika ingin ikutan main, monggo…silahkan. Gak dilarang. Makin rame makin seru.

3. Jika ada hal yang membingungkan jangan sungkan, silahkan posting pertanyaan di kotak komentar. Malu bertanya sesat di jalan, banyak nanyak gak jalan-jalan. Hayooo…!!

Yo wes enjoy this game. Special call to Aan, ‘warisan’ telah digarap, youngman..!! What next..??

Selengkapnya...

1 Februari 2010

Setahun Sudah



“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” Begitulah kata Ali bin Abi Thalib, khalifah terakhir dalam jajaran Khulafaur Rasyidin. Pramoedya Ananta Toer juga pernah menegaskan: "Sepandai apa pun seseorang, jika tidak menulis, ia akan dilupakan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."

Dua statemen itu dinyatakan oleh dua tokoh yang hidup pada era yang sangat jauh berbeda. Tetapi maknanya yang begitu dalam sungguh fleksibel dengan kondisi jaman yang bagaimana pun juga. Tanpa terasa waktu yang begitu cerdas, terus bergulir secara dinamis tanpa pernah mau menunggu dan tak dapat dicegah oleh pihak mana pun untuk berpacu telah menyadarkan saya bahwa diawal Februari 2010 ini genaplah setahun lamanya saya menulis di blog minimalis ini.

Seorang sahabat dari milist Klub Guru Indonesia pernah memberikan tips cara menghitung waktu seperti berikut ini:
Ada 4 cara menghitung waktu.

1. Cara Penjumlahan

Kalau hari ini kita berumur 17 tahun, maka tahun depan umur kita akan bertambah 1 tahun menjadi 18 tahun. Ini adalah cara menghitung umur yang paling sederhana, paling sesuai bagi anak kecil. (kalau anda masih menghitung umur dengan cara ini, anda masih anak-anak)

2. Cara Pengurangan

Setelah semakin sering kita berulang tahun, akhirnya kita sadar bahwa setiap kali kita ulang tahun, sebenarnya umur kita bukannya bertambah, tapi berkurang! Setiap kali ulang tahun maka sisa umur kita semakin sedikit, kita semakin dekat pada akhir hayat. Orang yang sudah menyadari bahwa sisa hidupnya makin hari makin sedikit
adalah orang yang sudah dewasa.

3. Cara Perkalian

Setelah sadar bahwa umur kita terus berkurang, maka kita harus tahu cara menghitung waktu yang ketiga yaitu bagaimana caranya melipatgandakan waktu yang kita miliki. Misalnya saat kena macet dijalan, kita membaca buku (bisa dong kalo punya supir). Ini adalah contoh bagaimana kita melipatgandakan waktu.

Prinsipnya adalah dalam waktu yang sama, kita memperoleh lebih banyak.

Cara ketiga ini adalah cara yang dipakai oleh orang-orang yang paling pandai diseluruh dunia. Mereka memikirkan bagaimana agar dalam hidup yang singkat bisa melakukan produktifitas yang lebih besar, bisa memperoleh sebanyak mungkin.

Kalau kita berhasil memahami cara menghitung waktu yang ketiga maka kita adalah orang pandai! Tapi kita belum bisa dikatakan sebagai orang yang bijaksana bila belum mengerti cara menghitung waktu yang keempat.

4. Cara Pembagian

Setelah berhasil melipatgandakan waktu yang kita miliki dan mendapat begitu banyak hal dalam hidup kita, maka yang harus kita lakukan kemudian adalah membagikannya.

Kalau kita mendapat banyak ilmu, sebarkan semua sebelum kita mati, kalau kita mendapat banyak harta, bagikan semua sebelum ajal menjemput.

Seorang filsuf berkata, "orang yang mati dalam keadaan kaya adalah orang yang paling bodoh"

Maksudnya, uang itu buat apa? Kan tidak bisa dibawa mati bukan? Memang sudah menjadi tugas kita untuk membagikan semua berkat yg pernah kita peroleh kepada orang lain.

Dengan memahami cara menghitung waktu yang keempat maka hidup kita menjadi bermakna. Maka kita tak akan menyesal kapanpun kita harus mati.

Sungguh salah satu missi meng-create blog ini adalah belajar menghitung waktu dengan cara yang ketiga dan ke-empat. Untuk sementara karena harta yang dipunya belum seberapa, ya sharing informasi saja lah dulu. Hu hu hu..

Sebelumnya pernah muncul kekhawatiran di hati. Khawatir aktifitas nge-blog akan menyita waktu, sehingga PR terbengkalai. Karena saya termasuk orang yang gampang penasaran plus keranjingan dengan sesuatu yang baru. Lalu kekhawatiran itu menjadi kenyataan. Untunglah hanya sesaat. Walau bagaimanapun harus komit dengan skala prioritas. He he he… Lebai memang…!!

Masih melekat dibenak saya blogger pertama yang send komen di blog saya ini, yaitu Beranda Brandan. Kemudian blogger pertama yang follow blog ini adalah mdjobs. Silaturrahmi diantara kami bahkan berlanjut by email. Tetapi akhir-akhir ini terhenti. Konon kabarnya beliau busy menyelesaikan studi Pasca Sarjana-nya di ITB. Selain itu blogger pertama yang mengenalkan saya dengan bisnis dunia maya, yaitu Asep Bogor (salut buat kang Asep, sampai sekarang masih setia berkunjung, dan selalu menyapa jika ketemu di FB. Makasi teman untuk semuanya). Tapi sampai sekarang saya belum juga melibatkan diri di dunia tersebut. Maybe oneday. Bukan karena keterbatasan waktu, tetapi keterbatasan ‘modal’ untuk browsing. Ha ha ha… Duh..lebai memang. Kemudian sahabat blogger pertama (dan satu-satunya) yang memberikan award kepada blog ini, yaitu aan. Thanks for all and success for you, guys.

Pada moment ini, ingin juga saya mengungkapkan rasa terimakasih dari lubuk hati terdalam kepada:
1. Seluruh sahabat blogger yang dengan ikhlas telah meletakkan potonya di kotak Follow.
2. Seluruh sahabat yang telah mengapresiasi tulisan di blog ini, baik melalui kotak komentar, buku tamu, email,in box FB, SMS atau langsung face to face.
3. Seluruh sahabat blogger yang telah meletakkan link Sharing is Fun (dalam bentuk nama lengkap saya atau nick name saya) di blognya.
4. Seluruh sahabat yang telah berkunjung ke blog ini baik itu disengaja maupun tidak disengaja (searching by google)
5. Seluruh sahabat yang telah memberikan kontribusi inspirasi tulisan-tulisan di sini.
Tanpa anda semua blog ini bukan lah apa-apa. (La wong memang gak ada apa-apa nya. Ha ha ha…)
Secara pribadi banyak hal-hal positif yang saya dapat selama setahun nge-blog. Bagi saya blog bukan hanya sebagai media untuk sharing, melainkan tempat saya menyimpan berbagai arsip yang dapat saya akses dimana saja dan kapan saja selagi masih terjangkau jaringan internet. Bahkan tanpa disadari blog tak ubahnya open diary. Melalui nge-blog saya juga mendapatkan sahabat-sahabat baru, ilmu baru dan menjelajahi rumah maya para blogger yang content blog nya menakjubkan. Terkadang belajar banyak dari mereka. Wow….It’s fantastic…!!

Jika ada dampak negatifnya mungkin cuma satu, yaituuuu…….budget untuk browsing jadi membengkak. Ha ha ha… tapi gak pa pa lah. Uang bisa dicari, namun kepuasan batin tidak dapat di beli. Terkadang melalui blog ini sering saya menemukan sesuatu yang membuat saya merasa LEBIH BERHARGA dari pada sekedar ditanya…..BERAPA..??

Sekali lagi terimakasih untuk sahabat semua dan semoga blog ini mampu eksis….till the end of my life. Alahmak….jadi mendadak mello…!!

Jazakillah Khairan Katsira…!!
Selengkapnya...