MOHON MAAF, PELAWISELATAN DOT BLOG SPOT DOT COM SEDANG DALAM PROSES RENOVASI. HARAP MAKLUM UNTUK KETIDAKNYAMANAN TAMIPLAN. Semoga Content Sharing Is Fun Memberikan Kontribusi Positif Bagi Pengunjungnya. Semua Artikel, Makalah yang Ada Dalam Blog Ini Hanyalah Sebagai Referensi dan Copast tanpa menyebutkan Sumber-nya Adalah Salah Satu Bentuk Pelecehan Intelektual. Terimakasih Untuk Kunjungan Sahabat

13 Desember 2012

Membaca Adalah Langkah Awal Sebuah Penelitian

Skripsi, Tesis dan Disertasi adalah tugas akhir yang harus diselesaikan seorang mahasiswa dalam proses pendidikannya di Perguruan Tinggi. Tugas ini merupakan puncak ‘uji nyali’ alias akan menunjukkan karakter kita yang sesungguhnya. Setangguh apa diri kita dalam menghadapi berbagai masalah. Karena dalam proses penyelesaian tugas akhir yang berupa penelitian ini seluruh kompetensi akan terkuras. Pisik maupun psikis. Moril maupun materil. Sehingga tidak jarang banyak pihak yang semula mengaku sebagai penakluk akhirnya bertekuk lutut karena ditaklukkan oleh keadaan (baca: memilih jalur pragmatis).
Beberapa mahasiswa yang pernah saya jumpai, baik itu mahasiswa S1, S2 atau S3, cenderung merasa kesulitan dalam menyelesaikan tugas akhir mereka. Pada umumnya kendala mereka dalam dua hal, yaitu menentukan judul dan referensi. Ada yang judulnya telah disetujui tetapi bingung mencari referensi. (Problem seperti ini yang sering curhat ke saya). Keadaan ini menunjukkan betapa rendahnya perhatian mahasiswa terhadap permasalahan di sekitarnya (identifikasi masalah) dan rendahnya minat membaca mahasiswa (walaupun tidak semuanya). 
 Dua problem di atas tidak akan terjadi apabila sejak awal kuliah mahasiswa telah jeli dalam mengidentifikasi permasalahan di sekitarnya yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang digelutinya. Judul akan didapat setelah melakukan identifikasi masalah. Begitu identifikasi masalah telah ditemukan maka hunting referensi pun bisa dimulai. Jika ini telah dilakukan sejak masa-masa awal kuliah, tentu aliran ide tak dapat dibendung lagi. Selain itu kondisi ini sangat erat hubungannya dengan minat membaca mahasiswa. Membaca merupakan langkah awal menulis. Karena untuk dapat menulis bisa dimulai dari membaca. Ketertarikan menulis akan muncul ketika selesai membaca. Ingin menuangkan bagaimana apresiasi terhadap apa yang baru saja dibaca.
Ketika naluri membaca sudah merasuk di jiwa, maka membeli buku bukanlah suatu masalah. Terkadang apa pun rela dikorbankan agar dapat membeli buku yang diidam-idamkan. Jika buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang ingin kita teliti sudah di tangan, maka tidak ada lagi kendala referensi. Tidak perlu lagi stress mencari-cari referensi ketika judul disetujui. Karena sungguh konyol mengajukan judul yang referensinya tidak dimiliki satu pun. Apalagi referensinya termasuk yang sulit dicari. Sudah selayaknya seorang mahasiswa memiliki koleksi buku sendiri. Jika referensi yang tersedia belum mencukupi, paling tidak persiapan telah ada. Dengan mengacu kepada berbagai konsep yang telah dikumpulkan maka draft penelitianpun dapat segera dirancang, dan strategi riset ke lapangan pun dapat direalisasikan. 
Semoga tulisan sederhana ini dapat menjadi tips bagi mahasiswa-mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir. Memang harus disadari membangun budaya membaca setelah menjadi mahasiswa repot juga, tetapi bukan berarti terlambat. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Selengkapnya...