MOHON MAAF, PELAWISELATAN DOT BLOG SPOT DOT COM SEDANG DALAM PROSES RENOVASI. HARAP MAKLUM UNTUK KETIDAKNYAMANAN TAMIPLAN. Semoga Content Sharing Is Fun Memberikan Kontribusi Positif Bagi Pengunjungnya. Semua Artikel, Makalah yang Ada Dalam Blog Ini Hanyalah Sebagai Referensi dan Copast tanpa menyebutkan Sumber-nya Adalah Salah Satu Bentuk Pelecehan Intelektual. Terimakasih Untuk Kunjungan Sahabat

22 Maret 2010

What the Dog Saw



What the dog saw merupakan hasil karya Malcolm Gladwell setelah The Tipping Point, Blink dan Outliers. Ketiga buku tersebut menjadi best seller. What the dog saw judul yang unik. Apa yang dilihat anjing.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan-tulisan terbaik Malcolm Gladwell yang dimuat di The New Yorker. What the dog saw mengajak kita untuk melihat suatu masalah bukan hanya dari mata dan kepala kita sendiri, melainkan juga dari mata dan kepala orang lain. Inilah yang dimaksud Malcolm Gladwell dengan other minds (akalbudi lain). Sungguh buku ini full of inspiring.

“Keingintahuan mengenai apa yang ada di balik pekerjaan harian orang lain adalah salah satu dorongan paling mendasar pada manusia, dan dorongan itulah yang menyebabkan ditulisnya buku yang sekarang Anda pegang.” Demikian ungkapan Malcolm Gladwell pada kata pengantar bukunya.

What the dog saw merupakan clue yang dilemparkan Malcolm Gladwell untuk membuat semua orang ‘melirik’ bukunya. Beliau memang paling piawai dalam hal ini. Seperti yang diungkapkannya masih pada kata pengantar seperti berikut ini:

Kuncinya menemukan gagasan adalah meyakinkan diri sendiri bahwa semua orang dan segala hal punya cerita. Saya bilang kunci tapi yang saya maksud adalah tantangan, karena amat sulit melakukannya. Bagaimanapun, naluri kita sebagai manusia adalah menganggap sebagian besar hal tidak menarik. Kita gonta-ganti saluran televisi dan menolak sepuluh sebelum menonton satu. Kita pergi ke toko buku dan melihat dua puluh novel sebelum memilih satu yang kita mau. Kita menyaring dan menyusun peringkat dan menilai. Kita harus melakukan itu semua. Ada banyak hal di luar sana. Tapi jika mau jadi penulis, Anda harus melawan naluri itu saban hari. Sampo tidak menarik? Sebodo amat, pokoknya sampo itu harus menarik, dan kalau tidak, saya harus percaya bahwa ujung-ujungnya sampo akan membawa saya ke sesuatu yang memang menarik. (Saya biarkan Anda menilai benar tidaknya saya dalam contoh itu)

Menurut penulisnya sendiri, buku ini terbagi menjadi tiga kategori. Yang pertama adalah mengenai orang-orang yang terobsesi atau “obsesif” (obsessives). Orang-orang dalam kategori ini disebutnya sebagai Genius Minor. Bukan seperti Einstein, Winston Chuschill, Nelson Mandela, atau tokoh besar arsitek dunia. (Para obsesif, Perintis, dan Macam-macam Genius Minor Lainnya).

Sedangkan kategori kedua (Teori, Prediksi, dan Diagnosis) membahas teori, cara-cara menata pengalaman. Bagaimana sebaiknya kita berpikir tentang tunawisma atau skandal keuangan, atau kecelakaan seperti jatuhnya pesawat antariksa Chalengger? Khusus pada bagian ini kita akan menemukan wise words yang tidak biasa, yang membuat saya jadi tersenyum bahkan terkadang tertawa sendiri (Entah kenapa terkadang saya cenderung begitu jika membaca buku yang menurut sebahagian orang termasuk buku ‘berat’. Secara pribadi saya membaca buku karena tertarik, bukan karena mempersoalkan kategori ‘berat’ dan ‘ringan’. Suatu kategori yang tidak memiliki indikator yang valid. Menurur saya lo…!). Misalnya saja begini:

“Sebanyak apapun pengamatan atas angsa putih tak memperkenankan pengambilan kesimpulan bahwa semua angsa berwarna putih, tapi ditemukannya satu angsa hitam sudah cukup untuk membatalkan kesimpulan tersebut.” (hal. 65)

“Mengapa mengaku belajar dari pengalaman, kalau percaya bahwa pengalaman tak bisa dipercaya?” (hal. 68)

Kemudian pada bagian ketiga (Kepribadian, Sifat, dan Kecerdasan) menelusuri perkiraan-perkiraan yang kita buat mengenai orang. Bagaimana cara kita tahu seseorang jahat, atau pintar, atau sangat jago melakukan sesuatu? Seperti akan Anda lihat, saya meragukan ketepatan kita dalam membuat penilaian seperti itu. Demikian tutur sang penulis.

Jelasnya dalam buku ini, kita akan menemukan berbagai kisah ataupun petualangan yang mengharu biru dan penuh dinamika. Antara lain bagaimana kreasi menakjubkan pionir saus pasta Howard Moskowitz. Raja dapur Amerika Ron Popeil yang menjual oven rotisserie-nya sembari ngobrol dengan Gladwell. Juga mengungkapkan rahasia Cesar Millan, sang pawang anjing, yang dapat menenangkan anjing galak dengan sentuhan tangannya. Ketika Millan melakukan keahliannya, apa yang ada di dalam kepala si anjing? Itulah yang benar-benar ingin diketahui – apa yang dilihat anjing…. What the dog saw…!

Masih banyak kisah-kisah petualangan lainnya yang ‘menggelitik’.

“Tulisan yang bagus dinilai berhasil bukan dari kekuatannya untuk meyakinkan. Tulisan yang yang baik dinilai berhasil jika tulisan tersebut mampu membuat Anda terlibat, berpikir, member Anda kilasan pikiran seseorang.” Demikian menurut seorang Malcolm Gladwell.
Selengkapnya...

14 Maret 2010

What is Blog...?



Blog is one of many new words that have come into the English language because of new technology such as the internet. With blogs, anyone can be published on the internet.
Language doesn’t get any more inventive than in the world of computers and one new word that you may have heard a lot recently is blog, along perhaps with blogger, blogging, and even blogosphere.

A blog is an online diary, a journal that’s available on the web and it’s short for weblog.

Blog can be a noun, a blog, or a verb; to blog. The activity of updating a blog is "blogging" and someone who keeps a blog is a "blogger." The world of blogs is often referred to as the blogosphere.
Today, a blog is created every second and at the end of last year there were over 60 million blogs worldwide.

There are many blogs about the news, written by journalists, editors and members of the public, but when are blogs themselves in the news? After the shooting in Virginia Tech in April 2007 it came out that students were kept informed through blogs.

"News of the Virginia Tech tragedy has dominated US media outlets and mainstream blogs, while student blogs and social networking websites gave information online as the drama unfolded."

And another story from academic life:

"Academics who say they have been bullied are using a blog to record their experiences of alleged unfair treatment within universities."

Here’s a story about a blog that went wrong and didn’t have the desired effect. The headline was “Diplomat blog pulled after abuse.”

"A British diplomat's blog offering his thoughts on Thailand has been withdrawn after insults and accusations were posted on it by members of the public."
And look out for blogs that contain video as well as text; called, inventively blogs.

Or maybe you have something to say to the world, and want to start your own online diary. If so Happy Blogging!

So we heard there that there are a huge number of blogs on the internet. They are personal accounts or diaries, but other people can also add comments to them.

Some are just for fun, a personal account of someone’s life, or relating to a topic such as a hobby or interest. For example, there are blogs discussing computer games and music. Other blogs are more serious, talking about the news, politics or other issues.

Blogs are part of the world of internet communities. This means that people can communicate with their friends, and with strangers all around the world, using the internet. Blogs can also include sharing pictures, music and video with others.

Some other forms of online communities are message boards and chat rooms, which let people talk to others about all sorts of things, and social networking sites.

Social networking sites have become very popular recently. They allow people to share their thoughts and activities with their friends online. Each person has an area which they can update as often as they like, to tell friends what they are doing, and share photos, music, video and links to websites they enjoy.

Some people want their blogs and social networking pages to be visible only to their friends, while other people want to use them to make new friends on the internet.

Sometimes internet communities are in the news because of misuse of them, such as people spreading information about terrorist activities, or because of children having access to inappropriate material.

Source:

http://www.bbc.co.uk/indonesia/bahasa_inggris/2010/03/100308_newswords_blog.shtml
Selengkapnya...

6 Maret 2010

Ketika Dunia Maya 'Meresahkan'


Salah satu jejaring sosial yang begitu familiar adalah Facebook. Ia telah mampu menyentuh segala strata usia dan stara sosial. Bahkan tukang becak pun ada yang mencari pelanggan melalui Facebook. Akan tetapi sekarang telah muncul lagi ‘penantang’ baru jejaring sosial ini. Google mulai memperkenalkan Google Buzz-nya. Hm…tentu khasanah dunia maya akan semakin seru.

Seiring dengan hal itu pula, berbagai media massa dan media elektronik mengorbitkan berita betapa Facebook telah memperdaya generasi muda kita, terutama remaja putri yang menjadi korbannya. Saya jadi teringat dengan kata-kata bijak yang dilontarkan khalifah terakhir dari jajaran Khulafaur Rasyidin, yaitu Ali bin Abi Thalib RA. Beliau mengingatkan kita dengan nasehatnya: "Didiklah anak-anakmu untuk masa yang bukan masamu".

Hal ini dinyatakan beliau tidak kurang dari 13 abad yang lalu. Tetapi sungguh relevan dengan kondisi di masa kini. Begitu besar tantangan yang dihadapi remaja kita sekarang, dimana tantangan tersebut mungkin belum terpikirkan di jaman orang tuanya maupun gurunya dulu.

Terjangan media elektronik dan dunia maya yang begitu rentan menghantam para ABG kita, haruskah kita mengambil sikap untuk menjauhkan mereka dari dunia tersebut? Tidakkah akan lebih bijak jika kita memperkenalkan dunia yang satu itu secara sehat, arif dan benar. Untuk melaksanakan itu ya tentunya terlebih dahulu para orang tua dan guru meng-up date dirinya sendiri, sebelum meng-up date anak-anaknya/siswanya. Ibda’ binafsih.

Disinilah peranan orang tua di rumah. Di sekolah tentu saja guru yang mengambil peranan. Masalah ini bukan hanya menjadi tanggung jawab guru yang mengajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saja, melainkan tanggung jawab semua guru yang mengajar mata pelajaran apa pun. Apalagi sekarang para guru dihimbau untuk mengaplikasikan pembelajaran berbasis IT. Sosialisasi dan apresiasi yang sehat tentang dunia maya akan membawa pengaruh yang sehat pula kepada siswa/anak. Sehingga mereka tidak keliru dalam menyikapi segala kemungkinan dari dampaknya.

Sebagaimana konsep dari quantum teaching:

"Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka"

Seperti apakah tantangan yang akan dihadapi remaja kita 10 atau 20 tahun kedepan ? Wallahu’alam bishawab..!!
Selengkapnya...