Salah satu jejaring sosial yang begitu familiar adalah Facebook. Ia telah mampu menyentuh segala strata usia dan stara sosial. Bahkan tukang becak pun ada yang mencari pelanggan melalui Facebook. Akan tetapi sekarang telah muncul lagi ‘penantang’ baru jejaring sosial ini. Google mulai memperkenalkan Google Buzz-nya. Hm…tentu khasanah dunia maya akan semakin seru.
Seiring dengan hal itu pula, berbagai media massa dan media elektronik mengorbitkan berita betapa Facebook telah memperdaya generasi muda kita, terutama remaja putri yang menjadi korbannya. Saya jadi teringat dengan kata-kata bijak yang dilontarkan khalifah terakhir dari jajaran Khulafaur Rasyidin, yaitu Ali bin Abi Thalib RA. Beliau mengingatkan kita dengan nasehatnya: "Didiklah anak-anakmu untuk masa yang bukan masamu".
Hal ini dinyatakan beliau tidak kurang dari 13 abad yang lalu. Tetapi sungguh relevan dengan kondisi di masa kini. Begitu besar tantangan yang dihadapi remaja kita sekarang, dimana tantangan tersebut mungkin belum terpikirkan di jaman orang tuanya maupun gurunya dulu.
Terjangan media elektronik dan dunia maya yang begitu rentan menghantam para ABG kita, haruskah kita mengambil sikap untuk menjauhkan mereka dari dunia tersebut? Tidakkah akan lebih bijak jika kita memperkenalkan dunia yang satu itu secara sehat, arif dan benar. Untuk melaksanakan itu ya tentunya terlebih dahulu para orang tua dan guru meng-up date dirinya sendiri, sebelum meng-up date anak-anaknya/siswanya. Ibda’ binafsih.
Disinilah peranan orang tua di rumah. Di sekolah tentu saja guru yang mengambil peranan. Masalah ini bukan hanya menjadi tanggung jawab guru yang mengajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saja, melainkan tanggung jawab semua guru yang mengajar mata pelajaran apa pun. Apalagi sekarang para guru dihimbau untuk mengaplikasikan pembelajaran berbasis IT. Sosialisasi dan apresiasi yang sehat tentang dunia maya akan membawa pengaruh yang sehat pula kepada siswa/anak. Sehingga mereka tidak keliru dalam menyikapi segala kemungkinan dari dampaknya.
Sebagaimana konsep dari quantum teaching:
"Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka"
Seperti apakah tantangan yang akan dihadapi remaja kita 10 atau 20 tahun kedepan ? Wallahu’alam bishawab..!!
solusi nya gimana mba?ortu harus bikin akun fb juga untuk mendampingi anak2?
BalasHapussaya sedang membayangkan bagaimana nanti kehidupan anak2 saya kelak..ehehe
soal kucing,baru ingat kalo dulu pernah ngomong ngga punya kucing,eh malah keceplosan di postingan ngomongin kucing,,huehehe,,itulah mba dunia maya,,kita bisa nglakuin apa aja,,tapi suerrr ini kekeliruan yg tidak di sengaja,,
met malamm mba,,met istirahat, salam buat murid2
*buat kucingku maaf ya cing..xixixi
Solusi secara tersirat sdh tercantum tu d atas, tp secara komplit (alaaahhh...begaya..) tunggu postingan berikutnya ya..! he he he
BalasHapusMaka na.. walopun d dunia maya ati2 lo posting. Krn ad yg setia menyimak. ho ho ho.. kapok kan..!!
O ya ad salam dari Cemong utk 'model' mu itu. Duh..keren ya, ad guitaris cat. hek..hek..hek.. ampek keselek neh lht na..!!
Wah,guru-guru jadi makin besar tanggung jawabnya ya?
BalasHapushmmm, terkadang maksud baik memang seLaLu ada saja ironisnya. tetapi, bagaimanapun peran orang dewasa atau orangtua sangat penting untuk mengarahkan mereka kepada hal-hal positif dari perkembangan teknologi dewasa ini.
BalasHapus