Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur. Metode ini tidak hanya diberlakukan untuk peserta didik, tetapi juga untuk pendidik (guru). Karena seseorang yang telah memutuskan jalan hidupnya untuk menjadi seorang guru, maka ‘diharamkan’ berhenti belajar.
Berbagai tantangan muncul kepermukaan bagaikan metafora untuk mempelajari terobosan-terobosan baru, termasuk pergeseran paradigma yang mengubah pemahaman tentang belajar.
Quantum learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “suggestology” atau “suggestopedia”. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apa pun memberikan sugesti positif maupun negatif.
Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru. Dengan NLP kita menggali bagaimana menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan positif – faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini dapat pula menunjukkan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang, dan menciptakan ‘pegangan’ dari saat-saat keberhasilan yang meyakinkan.
Anda masih ingat hukum kekekalan energy ala Einstein? Quantum Learning menganut paham ini. Menurut yang meng-create metode ini, Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, mereka mendefiniskan Quantum Learning sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah energy menjadi cahaya”. Semua kehidupan adalah energy. Rumus yang terkenal dalam fisika kuantum adalah Massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan Energi.
Tubuh kita secara fisik adalah materi. Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya; interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energy cahaya.
Quantum learning memadukan berbagai konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar, seperti:
1. Teori otak kanan/kiri
2. Teori otak triune ( 3 in 1 )
3. Pilihan modalitas ( Visual, Auditorial, dan Kinestetik)
4. Teori kecerdasan ganda.
5. Pendidikan holistic (menyeluruh)
6. Belajar berdasarkan pengalaman.
7. Belajar dengan symbol (Metaphoric Learning)
8. Simulasi/permainan.
Manfaat Quantum Learning:
1. Sikap positif.
2. Motivasi.
3. Keterampilan belajar seumur hidup
4. Kepercayaan diri.
5. Sukses.
Bersambung.
Referensi:
Bobbi DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning, Penerbit Kaifa PT Mizan Pustaka, Bandung, Cet. XXVII, 2009.
baru tau nih dgn metode tsb.
BalasHapus------------
saLam kenaL.
jalan2 pagi sambil membaca postingan blog sahabat...
BalasHapusmetode yang luar biasa ckckck..*geleng2 kapala saking ga ngertinya..huehehe
BalasHapus