Hidup adalah perjuangan. Ini adalah statement klise yang sering kita dengar bahkan mungkin juga sering kita ucapkan. Sederhana memang…tetapi maknanya sangat dalam. Ketika kenyataan hidup tidak seperti apa yang kita harapkan…hmmm… tanamkanlah statement ini dalam diri, maka kita akan mendapat ‘energi’ baru untuk tidak selalu ‘bermain’ di ‘jalur aman’. Jalur aman ? Apaan itu ya…?
Seorang mahasiswa yang enggan bersusah payah menyusun skripsi sendiri, maka dia tidak perlu pusing tujuh keliling memikirkannya. Cukup order dengan oknum-oknum tertentu, maka dalam waktu beberapa minggu skripsi selesai secara instan bahkan tanpa penelitian.
Seorang guru yang diharuskan menyusun porto folio, tetapi malas mempelajarinya, gak perlu heboh, cukup order juga maka porto folio telah tersusun rapi dengan bukti fisik yang menakjubkan.
Kawan, cukup dua contoh diatas saya berikan sebagai ilustrasi ‘jalur aman’ yang saya maksud. Tentunya kawan juga memiliki banyak contoh-contoh lain di sekitar kita yang menjurus pada ‘jalur aman’ ini. Yang paling memprihatinkan apabila pihak-pihak yang ‘mencintai’ kondisi ini berada di dunia pendidikan. Benar-benar mata rantai yang perlu dipertimbangkan untuk dilestarikan.
Cuma masalahnya sekarang, bagaimana caranya agar kita tidak gampang tergiur dengan ‘jalur aman’ tersebut ? Coba deh beberapa tips berikut !
1. Jika menemukan kesulitan dalam suatu proses, jangan pernah katakan…. “Duh pening/pusing ngerjainnya”, tetapi katakanlah…. “Duh seru juga neh..”
2. Jika merasa masalah yang kita hadapi cukup berat, dari pada meminta kepada Yang Maha Kuasa supaya masalah segera berlalu, lebih baik memohon kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan kemudahan dan kemampuan untuk menyelesaikannya.
3. Ketika kita merasa mejadi orang yang paling malang…. Yakinkan dalam diri bahwa masih banyak orang lain yang tidak seberuntung kita.
4. Ketika kita merasa bahwa hidup tidak adil, coba hitung berapa banyak nikmat Allah yang sudah diberikanNya kepada kita… (hayooo…sapa yang sanggup menghitungnya…??)
5. Jika kita telah melakukan suatu kekeliruan, segeralah perbaiki tanpa harus ‘menteladani’ kekeliruan orang lain demi menutupi kekeliruan diri sendiri.
Bagaimana kawan ? Cukup 6 saja ? Yang ingin menambahi silahkan tuangkan di kolom komentar. Insya Allah jika 6 poin tersebut dapat kita aplikasikan, maka kita dapat terhindar dari ‘jalur aman’ tersebut yang sebenarnya sungguh ‘tidak aman.’ He he he…. Anyway….selamat menikmati liburan buat rekan-rekan yang berlibur. Semoga usai liburan kita dapat kembali bertugas dengan lebih fresh dan energik tentunya.
Selengkapnya...