MOHON MAAF, PELAWISELATAN DOT BLOG SPOT DOT COM SEDANG DALAM PROSES RENOVASI. HARAP MAKLUM UNTUK KETIDAKNYAMANAN TAMIPLAN. Semoga Content Sharing Is Fun Memberikan Kontribusi Positif Bagi Pengunjungnya. Semua Artikel, Makalah yang Ada Dalam Blog Ini Hanyalah Sebagai Referensi dan Copast tanpa menyebutkan Sumber-nya Adalah Salah Satu Bentuk Pelecehan Intelektual. Terimakasih Untuk Kunjungan Sahabat

6 Februari 2009

Mengapa Mereka Berbeda ?



“Heran saya, anak sekarang kok gak kayak anak dulu. Anak sekarang susah diatur, selalu membantah kalau dikasi tau”.
Ungkapan seperti ini selalu kita dengar sehari-hari. Baik itu dinyatakan oleh orang tua di rumah atau tenaga pendidik di sekolah, bahkan mungkin dijalan-jalan oleh masyarakat umum yang berlalu-lalang, termasuk kadang oleh saya sendiri….he..he..he..!

Mengapa mereka berbeda ? Mungkin karena mereka terlahir dan dibesarkan dalam era yang berbeda dengan kita dulu, sehingga godaan yang mereka hadapi jauh banget dengan godaan yang kita alami dulu di masa kanak-kanak dan ABG kita, seperti:
1. Setiap hari mereka dihipnotis dengan acara televisi yang ‘aneh-aneh’ dari berbagai cannel. Sietron lagi..sinetron lagi… dengan bahasa yang begitu tidak nyaman ditelinga. (sebahagian besar)
Kalaupun ada televisi yang minus segmen sinetronnya, ya gak bakal mereka tontonlah ! Kenapa ? Mungkin karena ortunya nonton sinetron juga kali ye ? he he he…

2. Dinamika Alat Komunikasi yang Serba Mobile
Kalau dulu Handphone sebagai sebuah kebutuhan, maka sekarang sudah menjadi Life Style. Ya gaya hidup bagi sebahagian orang. Dan ‘wabah’ life style ini pun merambah generasi kita yang masih dibangku SMP dan SMA bahkan di SD juga. Sayangnya mereka menggunakan perangkat tersebut tanpa kontrol dari orang tua. Mungkin karena lebih mahir mereka menggunakan perangkat tersebut dari pada ortunya kali ye?...he….he…he…
Ada sebuah kisah menarik yang pernah saya alami. Seorang wali murid meminta tolong pada saya untuk menyita handphone milik anaknya. Waktu itu saya bengong…..lho kok ? setidaknya begitulah pertanyaan yang muncul di hati. Haruskah saya menyita handphone seorang siswa tanpa alasan yang jelas ? Tahukah anda mengapa beliau begitu ? Karena beliau sudah kehabisan akal menghadapi ‘keanehan’ sikap anaknya sejak memiliki handphone. Lalu saya tanya: “Memangnya dulu siapa yang memberikan handphne itu kepada anak anda ?” Jawab wali murid tersebut….. “Ya saya sendiri Bu….”
Nah lo ? Ternyata sumber masalah justru diri sendiri kan ?

3. Internet.
Kalau dahulu akses internet hanya dapat dilakukan ditempat-tempat tertentu dan kalangan tertentu, tetapi sekarang siswa SD pun sudah keranjingan ke warnet. Tahukah ortu mereka apa yang diakses anak-anak mereka di warnet ?

Tiga point di atas hanyalah sebahagian kecil dari ‘godaan hidup’ yang mau gak mau harus mereka hadapi. Juga ketiga point tersebut adalah bagian dari perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Mampukah mereka menghadapi semua ‘godaan’ itu tanpa back up dari orang dewasa di sekelilingnya?
Teknologi tidak bisa kita hindari dan kita cegah. Akan tetapi dampak negatifnya mungkin dapat diminimalisir, jika kita sebagai orang dewasa juga bersedia memperbaiki prilaku kita yang mungkin justru jadi sumber masalah mereka. Selain itu ya…karena mereka begitu cepat ‘bersinggungan’ dengan dunia ICT, maka kitapun harus memahami dunia itu juga. Paling tidak supaya balance aja. Sehingga kita dapat mendekatkan sisi positif dari ICT dan mencampakkan sisi negatifnya dari mereka.

Untuk yang belum menjadi orang tua (seperti saya..he he he..), tahukah anda bahwa ada sekolah untuk menjadi orang tua? Gak perlu pakai biaya untuk bersekolah di situ. Anda tinggal mengakses ke www.sekolahorangtua.com. Mudahkan ? Jika anda telah mempunyai email account ya silahkan registrasi. Maka anda akan dikirimkan artikel-artikel menarik untuk menjadi orang tua yang apik. So cucok bangetkan buat yang belum jadi orang tua ?... ha ha ha… Apalagi buat yang udah jadi orang tua beneran. Tapi jangan lupa….apapun makanannya minumnya tetep ….alah kok jadi ngawur…. Maksudnya apapun medianya ….. Rumah tetap sebagai madrasah nomor satu….!!

2 komentar:

  1. Ia jelas beda. karna metode atau sistem pengajaranya berbeda maka hasil yapun beda. jadi ar ti ya pergeseran nilai nilai itu jelas. (ibnu yusuf)

    BalasHapus
  2. Ap itu artinya metode ortu jmn dulu lbh baik dr pd ortu jmn skrg pak? Eh salah saya ya ? He..he..he..

    BalasHapus

Komentar 'Yes' but Spam...oh...'No'...!