MOHON MAAF, PELAWISELATAN DOT BLOG SPOT DOT COM SEDANG DALAM PROSES RENOVASI. HARAP MAKLUM UNTUK KETIDAKNYAMANAN TAMIPLAN. Semoga Content Sharing Is Fun Memberikan Kontribusi Positif Bagi Pengunjungnya. Semua Artikel, Makalah yang Ada Dalam Blog Ini Hanyalah Sebagai Referensi dan Copast tanpa menyebutkan Sumber-nya Adalah Salah Satu Bentuk Pelecehan Intelektual. Terimakasih Untuk Kunjungan Sahabat

29 April 2010

Quantum Learning (Part Four)


Dahsyatnya AMBAK

Dalam hidup ini kita tentu memiliki berbagai keinginan. Segala sesuatu yang ingin kita lakukan tentunya harus menjanjikan manfaat bagi kita. Jika tidak, maka kita tidak akan termotivasi untuk melakukannya. Motivasi ini dalam Quantum Learning disebut AMBAK (Apa Manfaatnya BAgi Ku). Kadang-kadang AMBAK sangat jelas dalam benak kita, dan kadang-kadang kita harus mencarinya, atau bahkan menciptakannya.

Dalam banyak situasi, menemukan AMBAK sama saja dengan menciptakan minat dalam apa yang sedang kita pelajari dengan menghubungkannya dengan “dunia nyata”. Kita akan bertanya pada diri kita sendiri…”Bagaimana aku dapat memanfaatkannya dalam kehidupanku sehari-hari?”

Menciptakan minat, mudah untuk beberapa subjek dan lebih sulit untuk subjek-subjek yang lainnya. Namun, kita selalu dapat menemukan sesuatu yang menarik. Peluangnya adalah bahwa kita sudah termotivasi mempelajari suatu informasi untuk beberapa alas an. Mungkin itu akan meningkatkan karier, atau membantu agar lebih mudah berkomunikasi, atau mungkin merupakan batu loncatan menuju pendidikan yang lebih tinggi.

Menciptakan minat juga memiliki keuntungan intrinsiknya. Ketika kita menciptakan minat dalam suatu subjek, kerap kita mendapati bahwa hal itu membawa kita kepada minat baru di bidang lainnya. Mengembangkan bidang-bidang baru ini menimbulkan kepuasan tersendiri, dan juga minat baru lainnya-reaksi berantai yang berjalan terus menerus. Misalnya saja ketika kita belajar Oseanografi, mungkin akan membuat kita tertarik pada akuarium air laut, yang selanjutnya membuat kita tertarik pada scuba diving, yang selanjutnya membuat kita tertarik pada fotografi dasar laut, terus menerus sehingga dunia bawah laut menjadi sumber eksplorasi dan kepuasan yang tak ada akhirnya. Segera, tantangan terbesar kita adalah menemukan waktu untuk mencapai semuanya.

Karena itu, dipermukaan belajar aktif mungkin kedengarannya melelahkan, tetapi sebenarnya itu memberi kekuatan. Berikut adalah perbandingan antara Belajar Aktif dan Belajar Pasif:

BELAJAR AKTIF:

1. Belajar apa saja dari setiap situasi
2. Menggunakan apa yang kita pelajari untuk keuntungan kita
3. Mengupayakan agar segalanya terlaksana
4. Bersandar pada kehidupan

BELAJAR PASIF:

1. Tidak dapat melihat adanya potensi belajar
2. Mengabaikan kesempatan untuk berkembang dari suatu pengalaman belajar
3. Membiarkan segalanya terjadi
4. Menarik diri dari kehidupan

Jika kita bertanggung jawab atas hidup kita, kita akan mulai membuat segalanya terjadi dan bukan sekedar membiarkannya. Tempatkan diri kita dalam posisi “Pencari” dan mulailah pencarian Ilmu. Semakin banyak pengetahuan yang kita miliki, semakin banyak pilihan yang kita miliki ketika menghadapi situasi yang menantang. Semakin banyak pilihan kita, semakin besar kekuatan pribadi yang kita miliki. Maka temukanlah atau ciptakanlah….AMBAK…itu… Apa Manfaatnya BAgi Ku…!!

Bersambung.

Referensi:

Bobbi DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning, Penerbit Kaifa PT Mizan Pustaka, Bandung, Cet. XXVII, 2009.

12 komentar:

  1. semakin membaca postingan ini semakin harus banyak belajar lagi,

    selamat hari sabtu ya bu..ada postingan sy yg blm ada judulnya,kehormatan bagi sy kalo ibu sudi untuk memberi judulnya..huehee

    BalasHapus
  2. Yap..belajar menemukan AMBAK dlm setiap aktifitas.

    selamat hari Minggu 'n Met Milad utk Aan. Ultah-mu tepat di Hardiknas kan..?? Pantesan kemarin kt na nungguin tgl 2 Mei. Ingat 5 perkara seblm dtg 5 perkara youngman..! Colly..blog-mu kok blm bs d akses dr kemarin. Lg 'dandan' ya..?? he he he

    BalasHapus
  3. SAlam kenal juga...

    Trimakasih sdh mampir

    BalasHapus
  4. Lebih baik menciptakan pribadi yg gemar beLajar dari pada menjadi pribadi berprestasi tinggi.

    BalasHapus
  5. Lebih baik lagi digabungkan keduanya Om. he he he..!!
    Makasi om, sdh meluangkan waktu mampir 'n send nice comment.

    BalasHapus
  6. datang lagi nih bu..bawa award bwt ibu..ada award top koment,d best follower,n bw award..silahkan bu,bwt senyaman mungkin di hari yang bahagia ini..haiah!ehehe

    BalasHapus
  7. Subhanallah...
    Bener juga ya, kita memang masih harus banyak belajar nih.
    Tambah bener lagi, yang harus diciptakan adalah jiwa pembelajar, LIFE-LONG LEARNER.
    Salam buat semuanya

    ZAINUDIN IDRIS
    http://zaynet.wordpress.com
    http://zayweb.com

    BalasHapus
  8. pribadi yg gemar beLajar tentunya akan mampu mengembangkan diri sampai menjadi sebuah prestasi, tetapi pribadi yg berprestasi suatu saat (mungkin) akan terjatuh dgn prestasi2 Lainnya (org Lain).
    piLih mana nih, pintar diantara yg bodoh atau bodoh diantara yg pintar? (tdk ke-2 nya). hehehe.
    sukses seLaLu u/ ibu_guru. SEMANGAT!!!.

    BalasHapus
  9. saya baru tahu tentang AMBAK .....
    semoga tidak di salah gunakan untuk hal hal yang tidak baik.

    BalasHapus
  10. Ass.Wr.Wb.
    Bu salam kenal, mohon ijin copas untuk di share ke peserta didik saya melalui fb.
    Terima kasih....

    BalasHapus
  11. @om_rame:
    Oke lah om kalo begeto... Agree...!!

    @Rahmatea:
    Smoga Pak...

    @Lilis Yuningsih:
    Wa'alaikumussalam Wr. Wbr
    Slm kenal kembali Bu. Silahkan saja. Bukankah Sharing is Fun. he he he..!! Slm jg utk peserta didiknya...!

    BalasHapus

Komentar 'Yes' but Spam...oh...'No'...!