MOHON MAAF, PELAWISELATAN DOT BLOG SPOT DOT COM SEDANG DALAM PROSES RENOVASI. HARAP MAKLUM UNTUK KETIDAKNYAMANAN TAMIPLAN. Semoga Content Sharing Is Fun Memberikan Kontribusi Positif Bagi Pengunjungnya. Semua Artikel, Makalah yang Ada Dalam Blog Ini Hanyalah Sebagai Referensi dan Copast tanpa menyebutkan Sumber-nya Adalah Salah Satu Bentuk Pelecehan Intelektual. Terimakasih Untuk Kunjungan Sahabat

24 April 2010

Quantum Learning (Part Two)



Teori Otak Triune ( 3 in 1 )

Otak manusia adalah massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta ini. Inilah satu-satunya organ yang sangat berkembang sehingga ia dapat mempelajari dirinya sendiri. Jika dirawat oleh tubuh yang sehat dan lingkungan yang menimbulkan rangsangan, otak yang berfungsi dapat tetap aktif dan reaktif selama lebih dari seratus tahun.

Otak kita mempunyai tiga bagian dasar, yaitu:

1. Batang atau Otak Reptilia

Perilaku otak reptilia berkaitan dengan insting mempertahankan hidup, dorongan untuk mengembangkan spesies. Perhatiannya adalah pada makanan, tempat tinggal, reproduksi, dan perlindungan wilayah. Ketika kita merasa tidak aman, otak reptile ini spontan bangkit dan bersiaga melarikan diri dari bahaya. Inilah yang disebut reaksi “hadapai atau lari”. Pada masa-masa perkembangan awal manusia, inilah reaksi yang merupakan keharusan. Sayangnya, jika otak reptile ini dominan, kita tidak dapat berpikir pada tingkat yang sangat tinggi.

2. Sistem Limbik atau Otak Mamalia

Terletak di sekeliling otak reptile, sangat luas dan kompleks. Dalam istilah evolusioner, system ini sangat canggih dan merupakan bagian yang juga dimiliki semua mamalia. System limbic terletak dibagian tengah dari otak kita. Fungsinya bersifat emosional dan kognitif; yaitu menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan, memori dan kemampuan belajar. Selain itu system ini juga mengendalikan bioritme, seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, detak jantung, gairah seksual, temperature dan kimia tubuh, metabolisme, dan system kekebalan. System limbik merupakan bagian yang penting dalam mempertahankan hidup manusia. (Kenyataan bahwa bagian otak yang mengendalikan emosi, juga mengendalikan semua fungsi tubuh. Ini menjelaskan mengapa emosi dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan). System limbik adalah panel control utama yang menggunakan informasi dari indra penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh dan yang tak begitu sering, indra peraba dan penciuman sebagai input-nya. Kemudian, informasi tersebut didistribusikan ke bagian pemikir di dalam otak, yaitu neokorteks.

3. Neokorteks atau Otak Berpikir.

Neokorteks terbungkus di sekitar bagian atas dan sisi-sisi system limbik, yang membentuk 80% dari seluruh materi otak. Bagian otak ini merupakan tempat bersemayamnya kecerdasan. Inilah yang mengatur pesan-pesan yang diterima melalui pengihatan, pendengaran, dan sensasi tubuh. Proses yang berasal dari pengaturan ini adalah penalaran, berpikir secara intelektual, pembuatan keputusan, perilaku waras, bahasa, kendali motorik sadar, dan ideasi (penciptaan gagasan) nonverbal. Dalam neokorteks semua kecerdasan yang lebih tinggi berada, yang membuat manusia unik sebagai spesies. Mungkin kecerdasan tertinggi dan bentuk terbaik dari pikiran yang kreatif adalah intuisi. Intuisi adalah kemampuan untuk menerima atau menyadari informasi yang tidak dapat diterima kelima indra manusia. Kemampuan ini sangat kuat pada anak-anak usia 4 – 7 tahun. Seringkali kemampuan ini ditekan dan dihentikan oleh orang-orang bekuasa yang memandangnya sebagai perilaku irasional. Orang khawatir dengan intuisi karena mereka pikir intuisi bisa menghalangi pemikiran rasional. Sebenarnya, intuisi justru berdasarkan pada pemikiran yang rasional dan tak dapat berfungsi tanpanya.

Semua kecerdasan yang lebih tinggi, termasuk intuisi, ada dalam otak sejak lahir. Dan selama lebih dari tujuh tahun pertama kehidupan, kecerdasan ini dapat disingkapkan jika dirawat dengan baik.

Agar kecerdasan ini terawat secara baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

a. Struktur saraf bagian bawah harus cukup berkembang agar energy dapat mengalir ketingkat yang lebih tinggi.
b. Anak harus merasa aman secara fisik dan emosional.
c. Harus ada model untuk memberikan rangsangan yang wajar.

Berdasarkan poin ‘c’ jelaslah bahwa dalam perkembangannya seorang anak membutuhkan model atau figur keteladanan. Mungkin hal inilah yang sulit didapat anak dari orang-orang dewasa disekelilingnya saat ini. Semoga kita dapat menjadi model yang baik bagi Laskar Pelangi di sekeliling kita. Amin..!

Bersambung.

Referensi:
Bobbi DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning, Penerbit Kaifa PT Mizan Pustaka, Bandung, Cet. XXVII, 2009.

2 komentar:

  1. Subhanalloh wow informasi keren, kadang kita lupa bersyukur atas segala karunia yang telah Alloh limpahkan kepada kita. Setelah terjadi "apa-apa" dengan pemberian Alloh biasanya barulah kita merasa kehilangan dan menyadari keberadaannya.
    Semoga dengan memperoleh banyak informasi tentang bagian2 tubuh yang kita miliki dengan fungsinya yang "Dahsyat" bagi keberlangsungan dan qualitas hidup kita, maka semakin meningkatkan rasa syukur kita kepada Sang Khalik sehingga dapat berbuat lebih berarti lagi bagi diri pribadi kita dan bagi sekeliling kita. Amiin Yaa Robb, trims berat buat Bu Ayu...

    BalasHapus
  2. @deep yudha:
    You're welcome. Sharing makes our life so wonderful... But... Who are You..?? Would you mind introducing your self please..??

    BalasHapus

Komentar 'Yes' but Spam...oh...'No'...!