MOHON MAAF, PELAWISELATAN DOT BLOG SPOT DOT COM SEDANG DALAM PROSES RENOVASI. HARAP MAKLUM UNTUK KETIDAKNYAMANAN TAMIPLAN. Semoga Content Sharing Is Fun Memberikan Kontribusi Positif Bagi Pengunjungnya. Semua Artikel, Makalah yang Ada Dalam Blog Ini Hanyalah Sebagai Referensi dan Copast tanpa menyebutkan Sumber-nya Adalah Salah Satu Bentuk Pelecehan Intelektual. Terimakasih Untuk Kunjungan Sahabat

6 Maret 2009

Number Head Together



Banyak cara dapat kita lakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Salah satunya adalah menggunakan model yang tepat dalam Proses Belajar Mengajar. Tentu saja Model yang kita gunakan cenderung mengarah kepada Model Pembelajaran Kreatif. Ada beberapa Model Pembelajaran Kreatif. Salah satu diantaranya adalah Number Head Together (NHT). Model Pembelajaran ini cukup sering digunakan oleh tenaga pendidik dalam ber-PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

Number Head Together adalah suatu Model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Spencer Kagan memperkenalkan model ini pada tahun 1992. (Jika anda ingin mengenal lebih jauh Model-model pembelajaran penemuan beliau silahkan kunjungi www.kaganonline.com. Tapi in English kawan, gak pa-pa lah…sekalian kita mengasah English kita.)

Model pembelajaran ini biasanya diawali dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Masing-masing siswa dalam kelompok sengaja diberi nomor untuk memudahkan kinerja kerja kelompok, mengubah posisi kelompok, menyusun materi, mempresentasikan, dan mendapat tanggapan dari kelompok lain.

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melaksanakan Model Pembelajaran ini adalah:
1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan masing-masing siswa dalam setiap kelompoknya mendapatkan nomor urut
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan permasalahan
3. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini
4. Guru memanggil salah satu nomor dan siswa yang bernomor tersebut melaporkan hasil kerja kelompok
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6. Kesimpulan.

Langkah-langkah di atas bukanlah langkah-langkah satu-satunya. Model Pembelajaran ini dapat juga dimodifikasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor.
2. Penugasan diberikan kepada siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai.
Misalnya siswa nomor 1 bertugas mencatat soal, siswa nomor 2 mengerjakan soal dan siswa nomor 3 melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung dengan beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa yang memiliki tugas yang sama dapat saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka.
4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain.
5. Kesimpulan.

(Sumber : Departemen Pendidikan Nasional).

Model Pembelajaran Number Head Together ini sangat sesuai jika dipadukan dengan metode diskusi dan pendekatannya adalah inquiri. Namun sebelumnya ada baiknya jika kita menyeleksi KD yang tepat untuk model pembelajaran ini.

Setiap model dan metode yang kita pilih, tentu memiliki plus – minus sendiri-sendiri. Salah satu kekurangan dari metode ini ialah kelas cenderung jadi ramai, dan jika guru tidak dapat mengkondisikan dengan baik, keramaian itu dapat menjadi tidak terkendali. Apalagi jika yang kita hadapi siswa setingkat SMP. Sehingga mengganggu proses belajar mengajar, tidak hanya di kelas sendiri, tetapi bisa juga mengganggu ke kelas lain. Terutama untuk kelas-kelas dengan jumlah murid yang lebih dari 35 orang.

Sedangkan positifnya nilai-nilai kerja sama antar siswa lebih teruji, kreatifitas siswa termotivasi dan wawasan siswa berkembang, karena mereka harus mencai informasi dari berbagai sumber.

Atau anda punya pemikiran lain tentang model ini kawan ? Ayo mari kita diskusikan di kolom komentar.
O,ya…jujur neh ngaku… saya sendiri belum pernah mencoba menggunakan model NHT ini, tapi mungkin suatu hari… Tertarik juga sih. He..he..he…

4 komentar:

  1. Saya pernah mggunakan model NHT d kls,dn hslny keaktifan siswa dlm diskusi klmpk mengalami peningkatan.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, akhirnya berhasil jg. Ap daku bilg, lancar kaji krn diulang kan? He...3x

    BalasHapus
  3. thank's buat infox...ini menambah pengetahuan saya tentang pembelajaran NHT, dan sangat bermanfaat untuk penelitian saya nanti...God Bless You+

    BalasHapus
  4. oke deh..sbenarnya sya sdah pernah mencoba di klas 8 SMP.metode pembelajaran yang efektif,namun untuk praktiknya tidak bisa dilakukan dalam satu kali pertemuan..lain waktu sya akan mencobanya kembali....

    BalasHapus

Komentar 'Yes' but Spam...oh...'No'...!