Adam Panjalu adalah antologi cerpen yang memuat karya-karya cerpen dari 20 guru se-Indonesia. Mulai dari penulis senior hingga yunior seperti saya. Dua puluh empat cerpen ini semuanya bernuansa pendidikan. Bahkan cerpen saya yang terdapat dalam buku ini (Mulai dari Diri Sendiri) based on true story. Terkadang kejadian-kejadian di kelas, interaksi dengan murid-murid selalu menimbulkan inspirasi untuk berbagi cerita kepada orang lain. Agar cerita itu dapat dinikmati oleh banyak orang maka diungapkan lewat tulisan.
Mimpi tulisan diri dibaca oleh komunitas yang lebih luas dalam bentuk media cetak terwujud. Aiiih senangnya. Semua ini tidak lepas support dari Mas Eko Prasetyo dan Ibu Faradina. Dua penulis kondang yang selalu ‘menularkan’ virus menulisnya kepada guru-guru di Indonesia dalam komunitas Ikatan Guru Indonesia, yang salah satu kegiatannya adalah Gerakan Guru Menulis.
Salah seorang tokoh dunia literasi yang karyanya sering ku baca, yaitu Yudhistira Massardi berkomentar dalam antologi cerpen ini; “Jika para guru sudah mau dan bisa menulis, berarti para muridnya akan terdorong untuk lebih maju, sekurang-kurangnya memiliki gairah untuk membaca dan menulis; berarti sebentar lagi kita akan memiliki generasi baru intelektual-seperti para intelektual Indonesia yang lahir menjelang dan setelah Sumpah Pemuda 1928; berarti Bahasa Indonesia juga akan semakin terjaga. Karena, para guru yang menulis tentu akan menjaga kualitas bahasa dan idenya, dan memberikan contoh yang baik bagi para muridnya”.
Selain itu ada juga sambutan dari Bapak Maman S Mahayana, Pengajar FIB-UI yang kini bertugas sebagai dosen Tamu di Hankuk University of Foreign Studies, Seoul Korea. Inilah sambutan beliau; “Cerpen-cerpen dalam buku ini, merupakan wujud kesadaran akan pentingnya berkomunikasi dengan masyarakat yang lebih luas. Percayalah, cerpen-cerpen dalam buku ini adalah representasi spirit guru yang tidak terkungkung oleh ruang kelas dan tembok sekolah. Mereka, guru-guru ini hendak berbagi dan menggaungkan pesan moral. Itulah karakteristik guru-guru plus-plus. Guru-guru yang punya kualitas dan nilah tambah. Selamat”!
Memang 24 cerpen yang termuat dalam antologi ini sarat dengan nilai-nilai Character Building. Untuk konsumsi sastra tentu tidaklah mengecewakan. Sangat layak dibaca oleh siapa saja yang peduli dengan dunia pendidikan dan tentu saja mencintai sastra. Semoga Adam Panjalu bukan buku pertama dan terakhir bagi saya. Ini anak tangga pertama, dan bersiap-siap untuk menapak di anak tangga berikutnya. Bismillaah.
26 April 2013
Adam Panjalu; Antologi Cerpen Pertama-ku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Assalamu'laikum..
BalasHapusVery interesting, teacher!
Wa'alaikumussalam
HapusThank U, sweety...!
Selamat ya bu sri, semoga saya juga bisa mengikuti jejak guru hebat seperti bu sri.
BalasHapusTerimakasih Pak/Buk/Mas/Mbak/Dik (silahkan pilih sapaan yang disenangi. he he hee)
HapusTapi saya bukan guru hebat lo. Saya hanya guru yang selalu ingin belajar lagi..dan..lagi
Salam Blogger
Boleh dapat bukunya dari mana bu...pingin baca juga....
BalasHapusBukunya memang tidak dipasarkan di toko buku Mbak. Bisa dipesan ke saya langsung. Harga buku Rp 40.000. Tdk termasuk ongkir. Buku ini bisa juga dipesan melalui Ikatan Guru Menulis Indonesia.
BalasHapusHmmm, sepertinya saya mengenal inisial DWIKRS ini. he he heee
Hehe....alhamdulillah kalau masih mengenal...
Hapushttp://semogamanfaatdanberkah.blogspot.com/2013/05/sma-ruhul-bayan-cisauk-jl.html
BalasHapusBunda....
Please...
Bunda The Best lah!!!
OK,
HapusThe best jg dirimu Pakcik
Trims sdh mampir
Salam Blogger
selamat buk,
BalasHapusmantap, nurul tunggu karya selanjutnya :-)
he he heee
HapusTerimakasih Nurul. Ibuk pun menunggu karya kamu.
Keep on writing
Salam Blogger
Maaf, koreksi sedikit. Bukan Ikatan Guru Menulis Indonesia.. tapi Ikatan Guru Indonesia. Salah satu kegiatannnya adalah Gerakan Guru Menulis.. Selamat ya Bu..
BalasHapusTerimakasih Pak Andi M. Yasin
HapusSuatu kehormatan Bapak berkunjung ke sini. Benar Pak, Tepatnya Klub Guru Menulis IGI. he he hee
Salam Pendidikan