MOHON MAAF, PELAWISELATAN DOT BLOG SPOT DOT COM SEDANG DALAM PROSES RENOVASI. HARAP MAKLUM UNTUK KETIDAKNYAMANAN TAMIPLAN. Semoga Content Sharing Is Fun Memberikan Kontribusi Positif Bagi Pengunjungnya. Semua Artikel, Makalah yang Ada Dalam Blog Ini Hanyalah Sebagai Referensi dan Copast tanpa menyebutkan Sumber-nya Adalah Salah Satu Bentuk Pelecehan Intelektual. Terimakasih Untuk Kunjungan Sahabat

26 Juli 2011

Konsep Pendidikan Ala James Marcus Bach



James Marcus Bach adalah seorang manajer di Apple Computer, pembicara dan pengajar di bidang pengujian perangkat lunak di sejumlah laboratorium dan universitas top di berbagai Negara. Sebagai seseorang yang pernah mengambil keputusan ‘bijak’ drop out dari SMA, reputasinya itu tentu mencengangkan, setidaknya bagi orang-orang yang begitu mengagungkan selembar kertas yang disebut ijazah. Dalam bukunya yang diberi judul cukup ‘nakal’ yaitu Tinggalkan Sekolah Sebelum Terlambat; Belajar Cerdas Mandiri dan Meraih Sukses dengan Metode Bajak Laut, James Marcus Bach mengungkapkan banyak hal yang berhubungan dengan pendidikan, walaupun menurut beliau ‘Buku Ini Bukan Tentang Sekolah’. Salah satu yang diungkapkannya adalah konsep tentang pendidikan.

Pendidikan bukanlah setumpuk fakta. Bukan pula jam-jam yang kita habiskan di ruang-ruang kelas, atau bagaimana kita menjawab pertanyaan-pertanyaan ujian. Pendidikan bukan indoktrinasi, atau memuja para leluhur, atau patuh pada wewenang, bukan juga mempercayai begitu saja kata-kata siapa pun tentang apa yang benar, yang salah, yang penting, dan yang lazim.
“Pendidikan adalah “Anda” yang muncul melalui pembelajaran yang Anda lakukan.” (hal. 19)

Kata-kata di atas sungguh ‘berenergi’. Menunjukkan betapa pendidikan itu tidak dapat dikotak-kotakkan. Mengisaratkan juga betapa pendidikan itu universal. Pendidikan sejatinya tidak mengenal istilah formal, non formal dan informal. Pengkotak-kotakan ini hanya member kesan betapa ketiga unsur tersebut tidak terintegrasi.

Selanjutnya James menguraikan bahwa semua orang di dunia ini, karenanya, sudah dididik dengan cara tertentu. Kita, umat manusia, membangun pikiran-pikiran kita sendiri, menganalisis, dan kemudian merekonstruksi pikiran-pikiran itu sepanjang hidup kita. Anda sedang melakukannya saat ini, ketika Anda membaca. Anda sedang bertanya-tanya, “Apa maksudnya mengatakan itu?”; dan barangkali ketika Anda membaca kata “membangun” dan “menganalisis”, Anda membayangkan potongan-potongan kayu, palang-palang baja, mesin, dan kekacauan. Gambar-gambar itu adalah bagian dari pemecahan puzzle, proses membuat model yang terbentuk sendiri. Ketika gambar-gambar dan gagasan-gagasan itu secara tiba-tiba Anda pahami dan membuat anda berfikir “oh, jadi begitu cara kerjanya,” Anda menambahkan sesuatu yang baru terhadap diri Anda. (hal. 20)

Kalimat-kalimat di atas menunjukkan betapa radikal dan merdekanya jalan pemikiran James. Pemikiran-pemikiran yang tidak mungkin bisa ‘dikurung’ di dalam sebuah kelas. He he he. Ya, seorang guru bisa saja menjaga 40 siswa untuk tetap duduk di dalam kelas, tetapi ia tidak dapat menjaga pikiran seorang anak pun untuk tetap di dalam kelas.

Dalam hal pengetahuan, James memiliki persepsi sendiri. Pengetahuan adalah bagian dari pendidikan saya, hanya jika dia mengubah saya. Pengetahuan tidak meningkatkan pendidikan saya, kecuali dia mengubah saya menjadi lebih baik. Pendidikan mungkin membuat saya lebih berkuasa, lebih berwawasan, lebih terlibat dengan kehidupan. Namun, saya harus menjadi lebih tertarik atau berguna bagi diri saya sendiri dengan cara tertentu, jika tidak maka peningkatan tidak terjadi. (hal. 21)

Rasulullah SAW pernah berpesan bahwa ilmu yang baik adalah ilmu yang memperbaiki akhlak kita. Pernyataan ini relevan dengan ungkapan James di atas. James juga menitik beratkan bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dapat memperbaiki keadaan di sekelilingnya, minimal memperbaiki diri sendiri. Oleh karena itu, banyak orang-orang di sekitar kita, terkenal atau tidak terkenal telah mengukir ‘kisah’ yang membuat Negara ini semakin terpuruk. Namun di depan dan di belakang namanya tertera embel-embel atau gelar yang fantastis. Konon gelar-gelar tersebut didapat setelah melewati berbagai jenjang pendidikan. Apakah yang seperti ini layak disebut orang yang berpendidikan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, James menjawab dengan bahasa yang rada berfilsafat: “Tidak seorangpun di dunia ini yang bisa memilih apakah dia perlu dididik atau tidak. Akan tetapi, kita bisa memilih bentuk pendidikan kita. Itu adalah tugas kehidupan.

Masih banyak lagi pemikiran-pemikiran menarik yang ditulisa James Marcus Bach dalam bukunya ini. Pemikiran-pemikiran yang dapat kita jadikan refleksi untuk memperbaiki diri. Salah satu pemikirannya yang menarik adalah tentang belajar mandiri atau belajar secara otodidak dengan metode Bajak Laut. Bagaimanakah metode bajak laut ala James Marcua Bach? Insya Allah akan menyusul pada postingan berikutnya.

4 komentar:

  1. horey, pertamax komeng. wow tuh teknik mengajar yang amazing. jadi inget film India Tar zameen ama 3 idiots. bener2 menyenangkan belajar di sekolah kaya gitu. eh Bu tukeran link yuk.

    BalasHapus
  2. Yeee...kan sudah Mbah. Lihat dunk d BLOGER SAHABAT. he he he....

    Trims utk kunjungannya Mbah.

    Salam 'Sehat'

    BalasHapus
  3. oh iya bu, saya ga cek link list anda, hehehehe maaf ya bu

    BalasHapus
  4. Metode bajak lautnya ditunggu Bu hehe...

    BalasHapus

Komentar 'Yes' but Spam...oh...'No'...!