MOHON MAAF, PELAWISELATAN DOT BLOG SPOT DOT COM SEDANG DALAM PROSES RENOVASI. HARAP MAKLUM UNTUK KETIDAKNYAMANAN TAMIPLAN. Semoga Content Sharing Is Fun Memberikan Kontribusi Positif Bagi Pengunjungnya. Semua Artikel, Makalah yang Ada Dalam Blog Ini Hanyalah Sebagai Referensi dan Copast tanpa menyebutkan Sumber-nya Adalah Salah Satu Bentuk Pelecehan Intelektual. Terimakasih Untuk Kunjungan Sahabat

12 Agustus 2010

Ketika Ramadhan Menjadi Kenangan


Ketika Ramadhan menjadi kenangan
Ada yang meyusup di sudut kalbu
Lembut … menyentuh….

Ketika Ramadhan menjadi kenangan
Ada getar tak berdawai
Berdenting… membuai…

Ketika Ramadhan menjadi kenangan
Ada aura menari-nari di depan mata
Menyapa… mempesona…

Ketika Ramadhan menjadi kenangan
Ada yang menghentak di ruang jiwa
Meronta… membahana….

Ketika Ramadhan menjadi kenangan
Sejauh apapun aku menghindari
Sekeras apapun aku mengingkari
Namun aura itu terus membayangi

Ya Rabb…
Ketika Ramadhan menjadi kenangan
Jangan biarkan kenangan itu
Mengikis kerinduanku akan Ramadhan-MU

Ya Rabb…
Ketika Ramadhan menjadi kenangan
Jadikanlah kenangan itu pemicu ibadahku
Yang membuatku semakin tidak berjarak dengan MU

Ya Rabb…
Ketika Ramadhan menjadi kenangan
Jadikanlah kenangan itu mengasah kedewasaanku
Mempertajam kebijaksanaanku

Ya Rabb…
Ketika Ramadhan menjadi kenangan
Kusadari…Betapa Maha Guru-nya ENGKAU
ENGKAU putar balikkan semua yang dulu pernah ku TIDAK-kan
ENGKAU tunjukkan semua yang dulu pernah kusebut… Bagaimana bisa..!!
ENGKAU ajarkan kepadaku…. Inilah hidup..!!

Ya Rabb….
Ketika Ramadhan menjadi kenangan
Ampuni aku….
Yang naif membaca isyarat-MU

=======================================================

Aku tidak tahu, goresanku ini apakah layak disebut puisi, syair atau apa. Yang pasti untaian kata itu mengalir begitu saja on Thursday, April 1, 2010 dan ku posting di Note FB ku at 9:42pm. Jika hari ini tepat pada 2 Ramadhan 1431H ku posting kembali di sini (maaf, semoga tidak ada yang jingkrak-jingkrak karena ku sebut di sini. Hiks..!), itu karena kenangan itu kembali menari-nari disudut sanubari. Ya Rabbi, beri aku kemampuan mengendalikan semua ini. Amin...!

20 komentar:

  1. Mengamankan PertaMAX dlu !!
    Wah puisi nya menyentuh sekali Ibu Sri :-)

    BalasHapus
  2. Salam kenal. Puisi yang bagus.. PAs sekali dgn bulan Ramadhan

    BalasHapus
  3. puisimu menyntuh kalbuku
    mengalir dalam darahku
    berdetak di jantungku
    bersemayam dihatiku

    ***lebaymodeon***

    BalasHapus
  4. sudah menduga sebeLumnya "disiniii...", tapi boLehLah sering-sering aja ngeLink. hihihi...
    tapi sayangnya saya enggak bisa membaLas syairnya, karena memang masih awam dibidang syair menyair. kecuaLi, adek yang satunya itu boLehLah sebagai tandingan berbaLas syair.
    sebagai adek yang baik dan imut hanya bisa mengucapkan, segaLa sesuatunya teLah kita Lakukan dan kita kembaLikan kepada ridho-Nya sebagai penentu maksud dan tujuan manusia. baik menurut kita beLum tentu baik menurut-Nya, dan baik menurut-Nya sudah tentu baik untuk manusia.
    note:
    itu yang biLang pertamax dan katanya menyentuh, beLum tentu membaca Lho. hihihi...

    BalasHapus
  5. :(
    bagus banget...
    jd terharu.....

    Bila kata merangkai dusta..
    Bila langkah membekas lara…
    Bila hati penuh prasangka…
    Dan bila Ada langkah yang menoreh luka.Mohon bukakan pintu maaf…
    MARHABAN YAA RAMADHAN...

    SALAM BERKAWAND

    BalasHapus
  6. Kenangan itu sesuatu yang sudah berlalu. Mengenangnya, ada sesal, ada harap. Dalam goresan indah itu banyak kehangatan yang pernah dialami (sehingga pantas untuk diharapkan terulang), tapi mungkin juga kehangatan yang lewat begitu saja (sehingga disesali, dan ketika Allah menghadirkannya kembali, kita pun bertekad merengkuh kehangatan itu, tiap hari, bahkan tiap tarikan nafas!)

    BalasHapus
  7. @Tembang Lawas: Apa-mu yg tersentuh..? ha ha ha

    @fb: Salam kenal kembali. Thanks

    @Aby: ha ha ha.. Lebay makin melambay...!

    @Mas Kholik: thanks kunjungannya. Tulisan anda memang menarik. Saya sdh menyaksikan kok..!

    @Anggar: G' ad yg perlu d maafkan prend.
    Qta kan berkawan. he he he

    @Jayadi Gusti: Surprise melht link-mu hadir lg di site ku teman. Ap kbr..?
    Anyway...Sungguh tiada 'sesal' dalam kenangan ini. Coz It's a complete memory that I've ever had. Wkkk...!

    @Mas Kholik: Thanks again for be here again
    @Om Rame: Maaf Om, emang ad ya link Om..?
    Aiih sungguh itu suatu accident. Hiks..1001x

    @

    BalasHapus
  8. Indah bnget. Aq menikmatinya bait per bait, i like it.
    Semoga mubarok Ramadhan tahun ini tetap membias kepada 11 bulan lainnya.
    Salam sobat, skalian izin follow.
    Dzadjakillah khairan katsira :)

    BalasHapus
  9. @gaelby: Alhamdulillah jika anda menyukainya.
    Ntar saya mampir k t4 anda.
    Syukron for following me.
    Dzadjakillah khairan katsir ...!

    BalasHapus
  10. semakin dewasa usia seseorang buka berarti puLa semakin bertambah kedewasaan pemikirannya, tetapi bukan berarti tidak harus menambah tingkat kedewasaan daLam berpikir.
    semoga gembLengan di buLan ini dapat meningkatkan kuaLitas keimanan sebagai seorang manusia yang keciL tetapi ingin tumbuh besar seperti pohon, dan meningkatkan kepribadian kita sebagai mahLuk sosiaL.

    BalasHapus
  11. @om rame: Amin Y Rabb...!
    Anyway... Om nyindir ya..? Mentang2 aku kecil. hiks..hiks..hiks...!
    Teganya...1001x..!
    Ho ho ho...!

    BalasHapus
  12. silaturhami lagi ah.. dah lama kyaknya nggak maen kesini..

    puisinya? Subhanallah bu...
    om rame-nya masyaAllah

    BalasHapus
  13. benar-benar menggores hatiku syairnya Bu.Met menunaikan ibadah puasa ya..

    BalasHapus
  14. Syahdu benar puisi ini, penuh dengan makna, doa, dan pengharapan pada NYA.

    BalasHapus
  15. Amin, puisi yang bagus semoga doa didalamnya mendapat ridha Allah!

    BalasHapus
  16. Hai, salam kenal!
    Sekalian mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa ya...

    BalasHapus
  17. Dulu, ketika pertama kali mendengar ada ungkapan "merindukan Ramadhan" aku susah membayangkannya. tapi setelah sekian lama, rasa kangen itu hadir sendiri di bathin ini :) Seusai Ramadhan nanti semoga membundah kembali rindu kita pada Ramadhan selanjutnya, Amien :)

    BalasHapus
  18. Semoga Ramadhan kali ini diberkahi, dan kita termasuk yang dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya.

    -mampir berkunjung-

    BalasHapus

Komentar 'Yes' but Spam...oh...'No'...!